Nasional

Indonesia akan Kedatangan Dua Tokoh Agama Dunia, Desember mendatang

Oleh : luska - Selasa, 12/11/2019 18:01 WIB

Usai melakukan pertemuan tertutup, Jokowi yang didampingi KH Quraish Shihab menyempatkan diri untuk melihat para santri yang ada di ponpes tersebut, Jumat (25/1/2019).

Jakarta, INDONEWS.ID -  Mantan Menteri Agama Quraish Shihab menyampaikan bahwa Indonesia akan kedatangan dua tokoh lintas agama kemuka yaitu Imam Besar Al Azhar Ahmed Ast-Thayeb dan Paus Fransiskus.

Kedatangan tokoh terkemuka pendiri Organisasi Persaudaraan Kemanusiaan ini dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada awal Desember 2019.

Hal tersebut disampikan Tokoh Agama Quraish Shihab saat bersilaturahim dengan Menteri Agama Fachrul Razi di Kantor Kementerian Agama, Jakarta. 
"Rombongan akan datang ke Indonesia karena dianggap sebagai negara Islam terbesar yang bisa menerapkan persaudaraan kemanusiaan dan bisa menjadi contoh,” jelas Anggota Organisasi Persaudaraan Kemanusiaan, Quraish Shihab di Jakarta, dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag), Senin (11/11/2019).

Selama di Indonesia, tim dari Organisasi Persaudaraan Kemanuasian ini rencananya akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan saran sekaligus menjalin sinergi.

“Pertemuan yang penting ini targetnya bagaimana mewujudkan persaudaraan kemanusiaan itu dan bagaimana Indonesia bisa tampil memberikan contoh yang baik kepada bangsa lain,” kata mantan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini.

Menteri Agama Fachrul Razi menyambut baik rencana kedatangan rombongan pemimpin agama dunia ini ke Jakarta. Menag akan membantu menyampaikan rencana tersebut kepada Presiden Joko Widodo.

Organisasi Persaudaraan Kemausiaan ini terbentuk dari hasil pertemuan yang dihadiri tokoh agama dunia. Quraish Shihab menjadi salah satu perwakilan Indonesi ayang hadir dalam pertemuan yang berlangsung di Uni Emirat Arab. Quraish Shihab diundang sebagai anggota dari Majelis Hukama` Al-Islam atau Moslem Elders Councils. Quraish Shihab bahkan merupakan salah satu pendiri majelis tersebut bersama beberapa ulama lain dari Maroko, Tunisia, Uni Emirat Ara, dan Nigeria.

Majelis Hukama` Al-Islam yang dipimpin Ahmed At-Thayyeb bertujuan menghindarkan kekerasan dalam bentuk apapun serta mengedepankan dialog sambil menegaskan bahwa perbedaan pendapat harus dihormati walaupun tidak disetujui.

Pertemuan ini diakhiri dokumen deklarasi bertajuk Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan yang ditandatangani Paus Fransiskus dan Ahmed At-Thayyeb.(Lka)

Artikel Terkait