Pojok Istana

Presiden Joko Widodo Resmikan TPA Sampah Manggar Kota Balikpapan

Oleh : Mancik - Rabu, 18/12/2019 12:30 WIB

Presiden Joko Widodo meresmikan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Manggar Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.(Foto:Istimewa)

Balikpapan, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo meresmikan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Manggar Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Presiden didampingi Mendagri Tito Karnavian, Seskab Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Muhammad Hudori, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, serta Walikota Balikpapan Rizal Effendi.Balikpapan, Rabu (18/12/2019).

TPA Sampah Manggar Kota Balikpapan merupakan konstruksi Tahun 2017-2018 dengan biaya investasi konstruksi senilai Rp.160 Miliyar dengan kapasitas pemrosesan akhir 420 ton/hari.Diperkirakan jumlah penerimaan manfaat 636.012 jiwa atau 100% penduduk Kota Balikpapan. Pembangunan TPA tersebut bertujuan untuk Teknologi pengurangan sampah menuju Santary Landfill.

Dalam sambutannya, Presiden memuji pembangunan TPA yang dinilainya tidak berbau dan dikelilingi lingkungan yang hijau. Pembangunan TPA ini pun tidak menghabiskan anggaran yang cukup besar, hanya Rp 160 miliar.

"Hijau tidak bau, bersih dan pembangunan yang dilakukan juga saya melihat tidak memakan biaya yang begitu banyak. Ini Rp 160 miliar," kata Jokowi saat meresmikan TPA Sampah Manggar.

Presiden menambahkan, proses pembangunan TPA dimasukkan ke prioritas pembangunan dalam 10 (Sepuluh) kota. Termasuk dengan pengolahan sampah menjadi listrik.

"Kita memberikan prioritas pada 10 (sepuluh) kota dan rata-rata semuanya menjadikan sampah menjadi listrik, tapi sampai sekarang belum selesai. Saya belum bisa bercerita banyak 10 dulu contoh," ujarnya.

TPA Manggar tersebut merupakan TPA sampah yang modern karena dilengkapi dengan teknologi sanitary landfill.Teknologi tersebut mampu menghancurkan sampah dengan baik, serta mengubah air lindi yang dihasilkan menjadi gas metana. TPA ini juga memiliki potensi penurunan emisi rumah kaca sebesar 580 kiloton CO2-equivalent.*

 

Artikel Terkait