Nasional

Mudik Ramah Anak dan Disabilitas Nataru, Akses dan Keadilan untuk Semua

Oleh : very - Jum'at, 20/12/2019 15:30 WIB

Komitmen Kementerian Perhubungan memfasilitasi program Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) dalam rangka Natal dan Tahun Baru (Nataru) di kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (20/12).(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Komitmen Kementerian Perhubungan yang memfasilitasi program Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) dalam rangka Natal dan Tahun Baru (Nataru) sangat dipresiasi para penyandang disabilitas.

Demikian dikatakan inisiator MRAD Ilma Sovri Yanti. Dia sudah mulai menginisiasi Mudik Ramah Anak dan Diabilitas sejak 2016 pada setiap lebaran (Idul Fitri).

Perempuan pengguna kursi roda, Lili Fransisca (60), sangat bahagia bisa merayakan Natal untuk pertama kalinya di Batu Bara, Sumatera Utara, bersama suami yang juga memakai kursi roda. Melalui MRAD Nataru ini keduanya mendapat tiket pesawat pulang-pergi gratis Jakarta-Medan. Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air dan AirAsia ikut berkontribusi.

"Saya sangat senang ikut mudik gratis ini dan akhirnya bisa merayakan Natal di kampung," ungkap Lili.

Meskipun masih banyak disabilitas yang belum terakomodasi dalam mudik gratis program MRAD Nataru perdana ini, Ilma mengatakan bahwa keterbukaan Kementerian Perhubungan untuk terlibat dan menerima masukan atas tanggung jawabnya memperbaiki akses moda transportasi bagi disabilitas adalah langkah positif.

MRAD Nataru digelar 21 dan 23 Desember 2019 memberangkatkan 67 penyandang disabilitas dan pendamping atau keluarganya dengan tujuan Pulau Jawa, Medan, Padang, Manado, Pomalaa, Bali dan Kupang.

Ilma menjelaskan terdapat 14 pengguna kursi roda dengan disabilitas daksa, polio, paraplegia dan tetraplegia. Kemudian 37 disabilitas netra, 3 daksa (bukan kursi roda), 1 tuli dan 16 pendamping (keluarga). Sebanyak 17 orang akan menempuh jalur udara dengan maskapai penerbangan Indonesia. Sejumlah 1 unit mobil akses, 1 elf regular dan 1 bus regular akan membawa 50 peserta MRAD lewat jalur darat.

Menurutnya, MRAD Nataru itu bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada disabilitas Kristen dan Katholik untuk mudik sebagaimana disabilitas Muslim yang sudah melakukannya empat kali lebaran Idul Fitri sejak 2016.

MRAD Nataru perdana ini juga melakukan serangkaian uji coba atau audit pelayanan transportasi penerbangan agar pemerintah memperhatikan masukan dari disabilitas, sehingga terpenuhi asas kegunaan (manfaat), kemudahan, kesetaraan, kemandirian, keselamatan (keamanan) untuk semua moda transportasi di Indonesia. Karena itu, sambung Ilma, MRAD Nataru roadshow ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian Sosial.

"Misi MRAD adalah mendorong pemerintah mewujudkan transportasi Indonesia ramah disabilitas supaya tanggung jawab negara terimplementasikan dengan baik dan tepat sasaran," tegas Ilma memaparkan tentang program MRAD yang kali ini didukung JKLPK, SEJUK, Yayasan ELSAFAN, PELKESI, ICRP dan KBAI.

Sebelumnya, peserta MRAD Nataru telah melakukan rangkaian kegiatan audit perihal akses rumah ibadah pada 30 November lalu di dua Gereja (Kristen dan Katholik) dan mengecek layanan fasilitas publik terminal Pulogebang Jakarta Timur (15/12). (Very)

 

Artikel Terkait