Nasional

Kejutkan Dunia, Ternyata Ini Alasan Donald Trump Perintahkan Pembunuhan Qassem Sulaimani

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 15/01/2020 08:30 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Jenderal Qassim Sulaimani

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Senin membela diri atas keputusannya memerintahkan pembunuhan Jenderal Qassim Sulaimani. Menurutnya apa yang dilakukan itu benar karena tindakan mengerikan Iran di masa lalu.

Trump mengklaim adanya "ancaman segera" terhadap empat kedutaan besar AS yang tidak ditentukan adalah bagian dari alasannya meluncurkan serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Sulaimani. Pada Minggu, Menteri Pertahanan AS, Mark Esper mengatakan dia tidak tahu bukti kuat tentang rencana serangan.

Trump menyampaikan hal tersebut untuk menanggapi kecaman bahwa dia ceroboh dalam memerintahkan pembunuhan Panglima Pasukan Garda Revolusi Iran tersebut. Trump kembali menegaskan bahwa akan ada ancaman yang akan segera terjadi.

"Media Berita Palsu dan mitra Demokrat mereka bekerja keras untuk menentukan apakah serangan di masa depan oleh teroris Sulaimani sudah dekat tidak, dan apakah tim saya setuju. Jawaban untuk keduanya adalah sangat BENAR," kicaunya dilansir dari Times of Israel, Selasa (14/1).

Namun, ia menambahkan, "itu tidak terlalu penting karena masa lalunya yang mengerikan!"

Trump juga menggambarkan lawannya, Demokrat sebagai antek Iran dan meretweet meme dua pimpinan tertinggi Demokrat menggunakan pakaian muslim berlatar belakang bendera Iran.

Trump juga mengejek pimpinan Senat dari Demokrat, Chuck Summer dan Ketua DPR Nancy Pelosi karena dikritik terkait perintahnya membunuh Sulaimani.

Pekan lalu, dalam kampanye Pilpres, Trump mengatakan Pelosi dan anggota Demokrat lainnya tak dapat dipercaya soal informasi rahasia terkait pembunuhan Sulaimani. Pembunuhan Sulaimani di Bandara Internasional Baghdad, Irak pada 3 Januari lalu memicu kekhawatiran akan berujung perang di wilayah tersebut, kendati terjadi penurunan ekskalasi dalam beberapa hari terakhir.

Trump bersikeras Sulaimani harus dibunuh untuk mencegah ancaman serangan terhadap empat kedutaan besar AS. Sebagai Panglima Pasukan Al Quds Garda Revolusi, Sulaimani bertanggung jawab terhadap operasi Iran di Timur Tengah dan seluruh dunia.

Dalam cuitannya pada Senin, Trump mengklaim Demokrat dan apa yang ia sebut media "Berita Palsu" tengah "berusaha menjadikan teroris Sulaimani menjadi pria hebat, hanya karena saya melakukan apa yang seharusnya dilakukan selama 20 tahun."

Artikel Terkait