Pojok Istana

Tangkal Dampak Negatif COVID-19, Jokowi Siap Kucur Rp72 Milliar untuk Influencer

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 26/02/2020 13:30 WIB

Jokowi di hadapan massa pendukungnya (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengguyur dana Rp72 miliar untuk influencer. Hal itu ditempuh pemerintah untuk menangkal dampak negatif virus corona terhadap sektor pariwisata Indonesia.

Namun, apakah Anda sudah tahu, apa dan siapa sebenarnya influencer yang memiliki bayaran mahal itu? Berikut sekilah informasinya yang diliput dari berbagai sumber.

Influencer itu apa sih?

Influencer adalah orang yang bisa memberi pengaruh di masyarakat. Di era saat ini, influencer banyak berseliweran di media sosial, seperti youtuber, selebgram, selebtwit, beautyblogger, travelblogger dan key opinion leader.

Sesuai namanya, mereka menggunakan platform media sosial YouTube, Instagram, Twitter, dan lain-lain untuk melancarkan usahanya. Medium itu digunakan untuk mengunggah (posting) gambar atau video.

Umumnya, influencer memiliki banyak pengikut setia. Influencer ini digandeng sebagai rekan pemilik bisnis, mulai dari skala kecil, menengah dan besar. Salah satu tujuannya untuk mempromosikan produk dan meningkatkan brand awareness.

Ujung-ujungnya, influencer ini diharapkan dapat membantu rekan bisnis mereka untuk meningkatkan penjualan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan anggaran Rp72 miliar untuk influencer akan merogoh kocek APBN 2020.

Pemerintah juga akan menggelontorkan Rp103 miliar untuk promosi, Rp25 miliar untuk kegiatan wisata, Rp98,5 miliar untuk maskapai dan agen perjalanan.

Anggaran sejumlah Rp298 miliar itu digelontorkan untuk meredam dampak virus corona terhadap sektor pariwisata Indonesia. Seperti diketahui, banyak negara mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning), dan maskapai penerbangan menghentikan sementara jadwal terbang mereka.

Beberapa daerah di Indonesia mengklaim mulai merasakan dampaknya tercermin dari sepinya jumlah kunjungan wisatawan. Di Yogyakarta, pemerintah daerah setempat mengaku banyak wisatawan mancanegara yang membatalkan pemesanan hotel.

Sementara di Bali, banyak maskapai asing tujuan Bali yang menangguhkan penerbangan mereka. Singapore Airlines misalnya, membatalkan penerbangan tujuan Bali hingga Mei 2020.*(Rikardo). 

 

Artikel Terkait