Bisnis

12 BUMN Dapat Suntikan Modal Rp52,5 T, PNM Dapat Rp2,5 Triliun

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 06/06/2020 10:30 WIB

Nasabah Ulamm PNM (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyuntik sedikitnya 52,5 triliun tambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada 12 Badan Usaha Milik Negara. Salah satunya PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendapat Rp2,5 triliun.

Sri Mulyani menegaskan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN), posisi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berencana menyuntikkan dana kepada 12 perusahaan BUMN.

"Ada 12 BUMN yang mendapatkan dukungan. PLN akan mendapatkan tambahan subsidi diskon listrik yang diperpanjang, penyertaan modal negara [PMN], dan pembayaran kompensasi dari piutang pemerintah yang akan dibayarkan sebesar Rp 45,4 triliun," jelas Sri Mulyani dalam video conference, Rabu (3/6/2020).

Selain PT PLN, BUMN lain atas usulan Menteri BUMN Erick Thohir yakni PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) juga akan diberikan dana talangan.

"Akan melanjutkan lagi skema yang paling baik untuk mendukung kedua BUMN tersebut," kata Sri Mulyani.

Berikut 12 perusahaan BUMN tersebut:
1. PT PLN Rp 45,4 triliun
2. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)
3. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)
4. PT Hutama Karya Rp 11 triliun
5. PT Kereta Api Indonesia Rp 3,5 triliun
6. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp 6 triliun
7. PTPN Rp 4 triliun
8. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Rp 2,5 triliun
9. Perum Perumnas Rp 650 miliar
10. PT Pertamina (diberikan dalam bentuk pembayaran biaya kompensasi)
11. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) Rp 500 miliar
12. Perum Bulog Rp 10,5 triliun

Secara rinci, Menkeu mengatakan PMN untuk Hutama Karya dinaikkan dari Rp 3,5 triliun, ditambah Rp 7,5 triliun, sehingga menjadi Rp 11 triliun. PT KAI juga akan ditambahkan dana talangan sebesar Rp 3,5 triliun.

Adapun Bahana BPUI yang menangani Perum Jamkrindo dan PT Askrindo juga akan mendapat PMN sebesar Rp 6 triliun dalam rangka program penjaminan kredit modal kerja darurat tadi, serta PMN nontunai sebesar Rp 268 miliar.

Sementara untuk PTPN juga mendapat dana talangan pinjaman modal kerja. Sebelumnya disebutkan besaran untuk PTPN yakni sekitar Rp 4 triliun.

Di sisi lain, untuk PT PNM, yang melakukan program Ultra Mikro Mekaar akan ditambah PMN-nya dari Rp 1 triliun menjadi Rp 2,5 triliun.

"Ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dalam memberikan dukungan kepada usaha ultra mikro di bawah Rp 10 juta," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

"Perumnas akan mendapat Rp 650 miliar. Pertamina kita membayarkan kompensasi."

Dua BUMN lain seperti PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Rp 500 miliar, sementara Perum Bulog karena mendukung operasi bantuan sosial, akan mendapatkan penyaluran Rp 10,5 triliun.

"Jadi program pemulihan yang dilakukan melalui BUMN mencakup 12 BUMN. Dari sisi subsidi, dari sisi penyaluran bansos, dari sisi PMN serta dana talangan. Totalnya Rp 52,57 triliun," jelas Sri Mulyani.*(Rikard Djegadut).

 

Artikel Terkait