Sosial Budaya

Balada Diana Dengan Anak Papua, Eee Ibu Ini Dimakan Semua Kah, Su Keras Sekali Ibu...

Oleh : luska - Senin, 28/08/2017 15:40 WIB

Diana ketika sedang menyuapi anak Papua (Indonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID – Berkat keuletan dan kegigihannya dalam dunia bisnis dan sosial, CEO Handal Group Diana Widiastuti berhasil meraih penghargaan Women Icon Summit & Award 2 2017 dalam kategori Inspiring dan Innovatif dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Seven Media.

Pengusaha wanita yang merupakan vendor PT Freeport Indonesia ini membantu Freeport dalam pengadaan barang dan jasa yaitu berupa pembuatan seragan karyawan perusahaan tambang raksasa dan memberikan bantuan serta bimbingan kepada karyawan yang asli Papua serta ratusan anak anak suku Papua pedalam di sejumlah distrik yang berada disekitar perusahaan tambang tersebut.

Banyak suka dan duka yang ditelan Diana saat datang dan berada di Papua untuk bertemu dengan 500 anak asuhnya yang tinggal di pedalaman.

Dikatakan Diana dirinya datang ke Papua minimum 2x setahun. Disetiap lokasi yang dikunjunginya berbeda kondisi dan tantangannya.

” Lokasi sekarang yang saya kunjungi setahun ini sedikit extrim, harus naik kapal boat selama 5-8 jam ke distrik2 terpencil yang masih banynk buaya di rawa2 dan ular sungai yang kadang lewat di depan kapal boat kecil kami.. kadang ditengah sungai ada arus yang muter yang kalo kita ke bawa arus masuk langsung masuk ke dalam.” cerita Daiana kepada Indonews.id, di Jakarta, Minggu (27/8/2017).

Dikatakan Diana, setiap dirinya pergi ke sejumlah distrik di Papua, ia selalu membawa sejumlah peralatan kesehatan seperti sikat gigi odol, peralatan mandi, gunting kuku, makanan, sembako bahkan Diana juga membawa bra yang diperuntukkannya kepada mama mama Papua.

” Kegiatan ya saya ajari sikat gigi gunting kuku dan mandi pakai sabun biar wangi,” katanya.

Ada kegiatan yang paling Diana senangi yaitu ketika makan bersama dengan masyarakat suku setempat, dengan menggunakan kayu bakar di tengah hutan atau di pinggir laut, mereka membaur makan bersama.

” Wah, hal yang paling saya sukai adalah ketika bersama anak anak Papua, mereka selalu tersenyum dan ceria, disitu aku puas bisa lihat anak- anak tertawa lepas saling bercanda dengan teman nya dan bersih.

Diana menceritakan kisahnya ketika melihat sejumlah anak di sana yang didapatinya tengah ingusan, namun tidak pernah dibersihkan, dengan lembut dan keibuan, Dianapun membersihkan ingus anak anak tersebut dengan menggunakan tisu hingga bersih. Diana sempat tersenyum ketika ternyata bekas kerokan ingus nya terlihat kulit bibir anak itu berbekas putih, sontak Diana tertawa ternyata kulitnya juga bisa putih, pikirnya.

Pengalaman Diana tidak disitu saja, ada kisah unik dan lucu ketika sedang makan bersama dengan anak anak Papua. Kisah unik yang tak terduga oleh Diana sebelumnya dan bahkan terus diingatnya.

Suatu ketika mereka sedang makan bersama, ternyata anak-anak suku pedalaman Papua itu tidak pernah makan ayam goreng dan nasi. Ketika dirinya telah selsai masak yang dibantu oleh mama mama Papua, terlihat anak anak itu lahap. Disela sela makan ada kejadian unik, ada anak anak kecil yang bingung mau makan nasi tidak tahu caranya karena pertama kali mereka shock, akhirnya anak yang masih kecil disuapi oelh Diana bergantian. Pengalaman lucu lainnya adalah ketika ada anak yang bertanya:

Anak Papua : “Ibu.. ini semua dimakan kah?

Diana : Iya ( sambil nyuapin yang kecil)

Anak Papua : Tapi tidak bisa ini ibu, terlalu keras sekali

Diana : ( mendengar jawaban anak itu, Dianapun menoleh ke anak tersebut, sontak Diana terkejut sambil menahan tawa) haaah itu tulang ya jelas tidak bisa dimakan sayang.

Anak Papua : Iya ibu (sambil ngelokoti tulang tulang ayam goreng). (Lka)

TAGS :

Artikel Terkait