Bisnis

Intelijen Kompetitif Bagi Organisasi Bisnis

Oleh : very - Jum'at, 15/09/2017 22:42 WIB

STANISLAUS RIYANTA, Mahasiswa Doktoral Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia. (Foto: Ist)

Oleh: STANISLAUS RIYANTA*)

INDONEWS.ID - Keberlanjutan usaha pada sektor bisnis sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Ketidakpastian dan kompleksitas faktor eksternal yang tinggi jika tidak diprediksi dan diantisipasi akan menjadi pemicu terpuruknya bisnis. Faktor eksternal tidak hanya terkait kegiatan kompetitor tetapi juga faktor lain seperti politik, ekonomi, sosial, lingkungan, budaya, teknologi dan lainnya. Berbagai faktor tersebut jika tidak dikelola dengan tepat akan menjadi ancaman bagi organisasi bisnis.

Salah satu cara untuk mendeteksi, mencegah dan menangani ancaman-ancaman bisnis adalah dengan memanfaatkan intelijen. Intelijen diperlukan untuk melakukan deteksi dini, pencegahan dini, dan penanganan berbagai ancaman-ancaman yang mungkin terjadi. Hal ini diperkuat dengan pendapat Clauser (2008) yang menyatakan bahwa intelijen adalah informasi yang telah dievaluasi dan digunakan untuk membantu para penyusun kebijakan dalam mengambil keputusan.

Prunckun (2010) mendefinisikan arti intelijen dalam empat hal yaitu: action or processes used to produce knowledge; the body of knowledge thereby produced; organizations that deal in knowledge (e.g., an intelligence agency); the reports and briefings produced in the process or by such organizations. Dari definisi Prunckun tersebut dapat diartikan bahwa intelijen mempunyai empat arti yaitu tindakan-tindakan untuk menghasilkan pengetahuan, badan untuk menghasilkan pengetahuan, organisasi yang menangani pengetahuan, dan laporan serta uraian yang dihasilkan oleh proses atau organisasi.

Kahaner (1996) menjelaskan bahwa “intelijen adalah pengumpulan butir-butir informasi yang telah disaring, disuling, dan dianalisis”. Selanjutnya Kahaner menjelaskan bahwa intelijen kompetitif dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan-tujuan: mengantisipasi perubahan pasar; mengantisipasi kegiatan para pesaing; untuk menemukan pesaing yang baru (potensial); untuk belajar dari keberhasilan atau kegagalan orang lain; menambah jumlah dan mutu sasaran akuisisi; belajar tentang teknologi, produk, dan proses-proses baru yang mempengaruhi bisnis; belajar tentang perubahan politis, legislatif atau pengaturan yang dapat mempengaruhi bisnis; memasuki bisnis baru; melihat praktik bisnis sendiri dengan pikiran yang terbuka; dan membantu menerapkan sarana manajemen yang muthakir.

Aplikasi intelijen kompetitif pada organisasi bisnis bisa bermacam-macam tergantung kebutuhan dan budaya organisasi tersebut, namun secara prinsip cara kerjanya mengikuti kaidah intelijen dan menghasilkan informasi yang bersifat intelijen. Intelijen kompetitif tidak sekedar memata-matai kompetitor tetapi melakukan analisis ilmiah atas potensi ancaman, kerentanan, dan risiko yang dimiliki serta menghasilkan rencana yang akan direkomendasikan kepada pengambil keputusan. Intelijen kompetitif berfungsi sebagai alat untuk mendukung dalam pengambilan keputusan bisnis.  

Prinsip dan cara intelijen yang bisa digunakan oleh organisasi bisnis berbeda dengan yang digunakan oleh negara melalui aparat penegak hukum, militer dan intelijen negara. Intelijen kompetitif pada suatu organisasi bisnis harus mampu mencari data dan mengolahnya menjadi informasi. Data dan informasi tersebut bisa berasal dari sumber terbuka maupun sumber tertutup. Pencarian data dari sumber terbuka bisa menggunakan cara penelitian atau wawancara resmi, dari media massa, media sosial atau sumber lainnya. Data dan informasi dari sumber tertutup yang akurat dapat diperoleh dengan dengan cara intelijen seperti elisitasi. Informasi dari sumber terbuka sangat banyak namun yang bernilai intelijen dalam arti penting dan akurat sangat kecil. Sebaliknya informasi dari sumber tertutup sangat sedikit namun nilai kepentingan dan akurasinya sangat besar.

Intelijen jika digunakan dengan benar akan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi organisasi bisnis. Persaingan bisnis dengan kompetitor bisa terbantu jika organisasi mempunyai informasi-informasi penting terkait kompetitor tersebut. Faktor-faktor yang bisa menjadi ancaman dan gangguan bisnis seperti unjuk rasa, keputusan politik, gangguan keamanan juga bisa dideteksi dini dengan metode intelijen. Selain itu intelijen bisa membantu organisasi bisnis untuk membangun skenario mulai dari yang terbaik hingga terburuk sekaligus menyiapkan strategi untuk mencegah dan menangani ancamannya.

Intelijen saat ini bukan saja menjadi kebutuhan bisnis, tetapi juga menjadi peluang bisnis. Saat ini sudah mulai bermunculan  perusahaan yang bergerak di bidang layanan intelijen kompetitif. Perusahaan tersebut tidak hanya menyediakan layanan informasi yang akurat dan penting sebagai pendukung pengambilan keputusan tetapi juga membantu organisasi bisnis untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan cara legal formal. Di tengah persaingan pada tingkat lokal, regional, dan global, menggunakan intelijen kompetitif untuk menjaga keberlanjutan bisnis sudah sangat tepat.

*) STANISLAUS RIYANTA, mahasiswa Doktoral Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia.

 

Artikel Terkait