Pojok Istana

Presiden Jokowi Beri Perhatian Besar pada Peran Guru PAUD

Oleh : very - Kamis, 21/09/2017 15:03 WIB

Presiden Jokowi senam bersama pada penutupan Pelatihan Akbar bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-DKI Jakarta, di Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta, Rabu (20/9). (Foto:Setkab.go.id)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatan bahwa kunci pembangunan, kecerdasan, kunci karakter ada pada usia emas 1-12 tahun. Karena itu, guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki posisi yang sangat penting dalam menentukan masa depan negara, karena di PAUD anak-anak dididik.

“Kecerdasan itu sangat diperlukan. Tapi bila tidak diseimbangkan dengan budi pekerti yang baik, dengan nilai karakter yang baik, tidak ada gunanya,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada penutupan Pelatihan Akbar bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-DKI Jakarta, di Jakarta Islamic Center,Koja, Jakarta, Rabu (20/9) siang.

Presiden yang hadir di acara tersebut didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menegaskan bahwa selama ini, justru pada tingkat itulah terdapat titik kelemahan kita. Karena itu, pada tingkat itulah pemerintah akan terus terlibat karena terjadi proses-proses membangun mentalitas dan penguatan pendidikan karakter.

Presiden mengatakan, lemahnya penanaman nilai karakter itulah yang menyebabkan terjadi korupsi yang merata pada semua tingkat pendidikan. Oleh sebab itu, dua minggu yang lalu Presiden telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pendidikan karakter. Perpres ini diharapkan menjadi payung hukum untuk mengalokasikan dana bagi guru-guru PAUD.

“Ada payung hukumnya. Kalau tidak ada payung hukumnya, mana berani gubernur, bupati, wali kota memberikan? Tapi ini baru dua minggu yang lalu. Gubernur, bupati, wali kotanya belum saya undang, saya berikan penjelasan mengenai itu. Nanti akan segera saya perintahkan setelah bertemu dengan gubernur, bupati, wali kota,” kata Presiden.

Presiden meminta agar pelatihan-pelatihan guru PAUD lebih dimasifkan, tidak hanya dilakukan di 19 kota. Pasalnya, kita memiliki 516 kota dan kabupaten. “Jadi masih sangat kurang,” ujar Presiden seraya menekankan, agar seluruh guru-guru PAUD diberikan pelatihan yang sangat perlu, utamanya untuk mengetahui pilar-pilar karakter.

 

Karakter Unggul

Pada bagian lain sambutannya, Kepala Negara meminta anak-anak diberi materi yang sudah disampaikan dalam pelatihan tersebut. “Berikanlah isi itu. Penting sekali anak-anak kita ini,” ujarnya.

Kepala Negara mengingatkan, bahwa dalam kompetisi global, persaingan SDM (Sumber Daya Manusia) antar negara, semuanya bersaing, berkompetisi karena batas antar negara ini sudah dibuka, dan sudah tidak ada batasnya. Orang luar Indonesia bisa masuk, demikian juga orang Indonesia bisa masuk ke negara lain untuk berkompetisi.

Untuk memenangkan kompetisi itu, lanjut Presiden, tidak hanya masalah kecerdasan, tapi dibutuhkan karakter unggul, yaitu pribadi-pribadi unggul yang tahan banting, dan pantang menyerah.

“Itulah kenapa pelatihan ini dilakukan. Hal-hal yang berkaitan dengan cinta Tuhan, dan segala ciptaan-Nya, anak-anak harus diberi pemahaman sejak dini supaya tidak keliru,” tutur Presiden.

Presiden mengatakan, anak-anak harus sejak dini dilatih untuk mandiri, disiplin, bertanggung jawab. Sikap seperti itulah yang akan menjadi karakternya ketika dewasa.

“Sulit negara ini mengendalikan, mengelola orang-orang dengan karakter-karakter yang tidak betul. Itu menjadi tugas besar ibu dan bapak-bapak semuanya dalam menyiapkan kader-kader bangsa ke depan,” tegas Presiden.

Pelaksanaan pelatihan akbar guru-guru PAUD dilakukan selama tiga hari yaitu sejak 18 hingga 20 September 2017. Pelatihan ini diikuti 1.208 guru PAUD di wilayah DKI Jakarta.

Tampak hadir pada acara tersebut antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, dan pengurus Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja. (Very)

 

Artikel Terkait