Bisnis

Investor Jepang Lirik Sriwijaya Central Business District di Palembang

Oleh : very - Jum'at, 22/09/2017 11:39 WIB

Direktur Utama Sriwijaya CBD, Gadiza Fauzi, Direktur PT. Fauzi Panca Manunggal Intan Fauzi, dan Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin Imam Haryono foto bersama dengan investor Jepang dalam sebuah forum bisnis di Jepang.(Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin gencar mempromosikan potensi investasi kawasan industri Indonesia di luar Pulau Jawa kepada sejumlah investor di luar negeri. Salah satu negara potensial yang dilirik Indonesia adalah investor dari Jepang.

Untuk menggaet investor Jepang, Kemenperin menggelar kegiatan Promosi Investasi Kawasan Industri Indonesia di Tokyo, Osaka, dan Yokkaichi City, Jepang, pada 13-15 September 2017.

Acara yang dihadiri oleh Kamar Dagang Jepang, Kankeiren (Kansai Economic Federation dan Yokkaichi Chamber of Commerce), wakil Walikota Yokkaichi dan para pelaku industri serta perbankan Jepang ini diberi tajuk Seminar Indonesia Economic Development and Industrial Estate.

Acara difasilitasi oleh Kementerian Perindustrian bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Tokyo serta Konsulat Jenderal  RI (KJRI) untuk Osaka.

Dalam forum investasi kawasan industri Indonesia di Jepang tersebut, Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin Imam Haryono menjadi pembicara utama.

Dalam kesempatan promosi ini, 3 kawasan industri yaitu Sriwijaya Central Business District (Sriwijaya CBD), Kemingking Jambi dan Palu Sulawesi diberikan kesempatan untuk memperkenalkan keunggulannya.

Menurut Imam Haryono, tiga kawasan industri yang tengah dibangun ini sangat prospektif untuk investor. Apalagi, ketiganya terletak di lokasi yang strategis serta didukung fasilitas infrastruktur yang memadai, termasuk sumber daya alam dan energi yang dibutuhkan oleh industri.

Karena itu, Imam Haryono memastikan peluang berinvestasi di Indonesia semakin menjanjikan keuntungan bagi para investor.

Imam Haryono menjelaskan, Sriwijaya CBD sangat strategis untuk investasi. Selain terletak ditengah kota metropolitan Palembang, Kawasan Sriwijaya CBD seluas 307 hektare juga terketak di pintu masuk dan keluar Tol Trans Sumatera. “Karena itu, Sriwijaya CBD akan menjadi solusi bisnis terlengkap di Palembang nanti,” katanya melalui siaran pers, Kamis (21/9).

 

Keunggulan Sriwijaya CBD

Dari hasil pertemuan dengan investor di Jepang, mereka berminat berinvetasi di Palembang, Sumsel. Karena Pelembang merupakan kota yang sudah maju dan sudah terbangun. Apalagi akan menjadi tuan rumah Asean Games 2018.

Direktur Utama Sriwijaya CBD, Gadiza Fauzi, menjelaskan para investor Jepang yang selama ini khawatir akan kemacetan di Jawa sehingga mempengaruhi efektifitas produksi, tampak antusias untuk berinvestasi di Palembang.

Selain kota ini sudah maju, Palembang dianggap baik dalam menangani kemacetan dengan membangun sarana transportasi yang canggih. “Transportasi kota lancar, LRT dan upah minimum Pokok  (UMP) relatif lebih murah dibading Jawa,” imbuhnya

Gadiza menyampaikan Sriwijaya CBD memiliki sejumlah keunggulan kompetitif sehingga layak menjadi tujuan investasi.

Keunggulan itu antara lain posisi SriwijayaCBD Gandus yang menjadi satu-satunya pintu  masuk dan keluar Palembang dari tol trans Sumatera yang menghubungkan seluruh kota di Sumatera dari Aceh hingga Lampung Bahkan, letaknya dari pintu tol Gandus ke pintu masuk SCBD hanya 1 km saja.

Selain itu jelasnya, kawasan Sriwijaya CBD juga dekat dengan bandara, dan kantor pemerintah kota, sehingga memudahkan untuk pengurusan administrasi.

“Sriwijaya CBD juga dekat dengan pelabuhan Boom Baru Palembang sehingga untuk transportasi distribusi barang lebih mudah. Dengan demikian, biaya logistik makin murah,” katanya.

Direktur PT. Fauzi Panca Manunggal, Intan Fauzi mengatakan Sriwijaya CBD juga sudah mempersiapkan fasilitas infrastruktur pendukung agar memudahkan investor yang hendak berinvestasi.

“Sriwijaya CBD didukung fasilitas penunjang yang terintegrasi yaitu antara lain Water treatment plant, sistem drainase, pengolahan Limbah (IPAL) terpadu, ketersediaan air,listrik, gas, fiber optic, dll untuk mendukung kegiatan produksi,” terangnya.

Master Plan Sriwijaya CBD,  juga dirancang dengan sistem cluster yang lengkap dengan tersedianya area industri, komersial, juga residensial sehingga SriwijayaCBD ini akan menjadi pusat bisnis strategis terpadu yang berada di dalam kota Palembang ujar Intan Fauzi.

Kawasan Sriwijaya CBD ini cocok untuk pengembangan komoditas seperti, karet, sawit, kopi, batubara dan industri logam. “Kawasan Sriwijaya CBD juga bagus untuk industri pengemasan, perakitan elektronik, perakitan otomotif, service otomotif karena lokasinya berada di pintu Tol trans Sumatera,” ungkapnya.

Kendati berada di tengah kota, konsep Sriwijaya CBD ini berbeda dengan kawasan industri yang lain. “Kawasan Sriwijaya CBD dijaga oleh green belt (kawasan hijau) pohon-pohon rindang,” katanya.

Lebih lanjut, Intan Fauzi mengatakan infrastruktur pendukung pengembangan Kawasan Industri di Sumatra khususnya Gandus Kota Palembang sudah sangat siap. Hal ini sesuai dengan agenda prioritas Pemerintahan Jokowi-JK yang terus mendorong pengembangan investasi diluar Pulau Jawa.

“Tol Trans Sumatera yang terhubung dengan tol Kapalbetung (KayuAgung, Palembang, Betung) saat ini sudah dalam pembangunan untuk pintu masuk dan keluar Kota Palembang yang berada di SS Gandus dimana Kawasan Industri Sriwijaya CBD berada,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait