Daerah

Pengungsi Gunung Agung Capai 9.421 Jiwa, Tersebar di 50 Titik

Oleh : very - Sabtu, 23/09/2017 16:48 WIB

Pengungsi Gunungu Agung di pengungsian. (Foto: Okezone News)

Jakarta, INDONEWS.ID - Gempa vulkanik Gunung Agung di Bali yang terus-menerus berlangsung menyebabkan masyarakat melakukan evakuasi mandiri ke berbagai tempat yang aman. Data sementara yang dihimpun BNPB Provinsi Bali hingga Jumat (22/9/2017) pukul 13.00 Wib terdapat 9.421 jiwa warga yang mengungsi.

Mereka adalah warga desa yang tinggal di dalam radius 6 kilometer dan 7,5 kilometer di sektor utara, tanggara, selatan-baratdaya dari puncak Gunung Agung seperti yang direkomendasikan PVMBG.

“Masyarakat mengungsi karena pengalaman masa lalu saat Gunung Agung akan meletus tahun 1963 yaitu banyaknya gempa-gempa yang dirasakan,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers, Jumat malam.

Sutopo mengatkaan, pengungsi tersebar di 50 titik pengungsi di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Buleleng. Pengungsi di Kabupaten Karangasem terdapat 7.018 jiwa yang tersebar di 40 titik pengungsian, di Kabupaten Buleleng ada 1.722 jiwa pengungsi di 8 titik, dan di Kabupaten Klungkung terdapat 601 jiwa pengungsi di 2 titik.

Data pengungsi terus bergerak karena adanya masyarakat yang mengungsi dari temlat tinggalnya. Pengungsi ditempatkan di gedung olahraga, balai desa, banjar dan lainnya. Ada juga yang tinggal di kerabatnya.

“Bantuan terus disalurkan kepada pengungsi. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi para pengungsi terus dikirimkan dan ditambah, seperti permakanan, air bersih, sanitasi, MCK, selimut, matras, layanan kesehatan dan lainnya,” katanya.

BNPB menghimbau masyarakat yang mau mengumpulkan donasi, baik berupa barang maupun uang, agar disalurkan melalui satu pintu yaitu Posko Utama Satgas Siaga Darurat, yang beralamat Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis. 

Sutopo menginformasikan, Kepala BNPB dan Menteri ESDM berkunjung ke Bali untuk melakukan koordinasi dengan Pemda Bali, pada Jumat. Menteri ESDM didampingi pejabat Kementerian ESDM termasuk pakar gunungapi, Surono akan mengunjungi Pos Pengamatan Gunungapi Agung di Rendang.

Kepala BNPB bersama pejabat BNPB akan mendampingi BPBD baik dalam bidang teknis, logistik, pendanaan dan tertib administrasi. Posko pendampingan nasional segera dibentuk untuk memperkuat BPBD. BNPB, kata Sutopo, akan mengkoordinasi potensi nasional untuk memberikan bantuan kepada pemda dan masyarakat.

Sutopo menambahkan, pengamatan aktivitas vulkanik gunungapi terus diintensifkan. “Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang sekaligus waspada. Jangan terpancing informasi yang menyesatkan. Foto gunung meletus dan hujan abu yang banyak beredar di sosial media adalah letusan Gunung Soputan di Sulawesi Utara. Bukan Gunung Agung. Hingga saat ini Gunung Agung belum meletus. Pemerintah akan terus menyampaikan peringatan dini dan informasi yang akurat kepada masyarakat,” pungkasnya. (Very)


Artikel Terkait