Pojok Istana

Resmikan Tol Bawen-Salatiga, Pemerintah Ngebut Tuntaskan 1.800 Km pada 2019

Oleh : very - Selasa, 26/09/2017 10:24 WIB

Presiden Jokowi saat meresmikan tol Bawen-Salatiga di Salatiga, Senin (25/9/2017). (Foto: Biro Pers Istana)

Salatiga, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Semarang-Solo seksi III ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 km, pada Senin (25/9) kemarin. Peresmian tersebut menambah daftar panjang jalan tol yang telah berhasil dibangun oleh pemerintah.

"Dengan mengucap bismillahirohmanirohim, saya resmikan seksi III Bawen-Salatiga jalan tol Semarang-Solo," ucap Presiden, seperti dikutip siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

Sedikit mengingat ke belakang, tiga tahun lalu Kepala Negara mendapatkan informasi dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bahwa jalan tol di seluruh Indonesia saat itu hanya 780 kilometer. Ia pun langsung berdiskusi dengan jajaran terkait mengenai target lima tahun ke depan.

"Saya ingat saat itu tiga tahun yang lalu saya sampaikan ke Menteri PU yang terkait juga dengan Menteri BUMN, saya hitung lima tahun target kita sementara 1.200 (km). Itu lima tahun ya,” ungkapnya.

Target tersebut bukanlah tanpa alasan, karena Presiden telah menelusuri penyebab lambatnya pembangunan jalan tol selama ini, yakni pembebasan lahan.

“Sekarang kunci itu sudah kita lihat. Kuncinya sudah ketemu. Kalau konstruksi, ternyata kita tidak kalah, asal tanahnya sudah bebas,” ujar Presiden.

Presiden pun meyakini jika masalah utama pembangunan jalan tol sudah teratasi, maka target 1.800 kilometer pada tahun 2019 bukan hanya sebatas impian.

“Tadi saya tanya bisik-bisik ‘Pak Menteri perkiraan 2019 dapat tambahan berapa kilo (meter)?’ Tadi dihitung dapatnya kurang lebih nanti 1.800 kilometer. Artinya sebetulnya kita ngebut itu juga bisa,” ucapnya.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Agraria danTata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Very)

 

Artikel Terkait