Menteri Perhubungan Budi Karya saat meninjau pelaksanaan Tol Laut beberapa waktu lalu (istimewa)
Jakarta, INDONEWS.ID – Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di kawasan pesisir, Kementerian Perhubungan juga menyediakan program unggulan tol laut sebagai jawaban atas kondisi geografis Indonesia yang memiliki wilayah perairan yang sangat luas.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi, tol laut ini memiliki 13 rute yang dapat mempermudah dan mempercepat proses distribusi kebutuhan pokok. Berdasarkan hasil kajian program ini telah mampu menurunkan disparitas harga produk-produk dan komoditas yang berbeda antara wilayah Indonesia Barat dan wilayah Indonesia Timur.
Menhub menjelaskan, penurunan disparitas harga ini sudah dirasakan masyarakat di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. “Sejak ada tol laut, harga barang di daerah tersebut mengalami penurunan sebesar 10 – 20 persen,” kata Menhub dalam keterangan tertulisnya kepada INDONEWS, Jumat(20/10/2017).
Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, harga semen sebesar Rp 55.000 pada Agustus 2016 mengalami penurunan sebanyak 14% menjadi Rp 47.500 pada Juni 2017. Bahan pokok seperti beras pun turut mengalami penurunan dari harga Rp 14.000 pada Agustus 2016 menjadi Rp 10.500 pada Mei 2017.
Lebih lanjut Menhub menambahkan, transportasi menjadi salah satu rantai penting dalam jaringan mobilitas penumpang dan distribusi barang maupun jasa yang dapat mendukung pembangunan ekonomi yang berkeadilan.
“Pembangunan infrastruktur transportasi ini menjadi pijakan perekonomian Indonesia agar mampu mencapai puncak kejayaannya dengan menjadi negara ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2045,”ujar Menhub.