Khairani Barokka Inspirasi Anak Muda Indonesia

Oleh : hendro - Minggu, 22/10/2017 14:05 WIB

Khairani Barokka alias Okka saat mengisi acara yang diselenggarakan British Council di Jakarta

Jakarta, INDONEWS.ID- Meski memiliki  ketidak sempurnaan, namun sosoknya menginspirasi jutaan anak muda di Indonesia. bahkan dunia. Pasalnya, dibalik ketidak sempurnaannya, karya-karya yang dihasilkannya telah dapat diterima dunia luas.

Sosok Khairani Barokka atau biasa yang dipanggil Oka itu adalah seorang pekerja seni,  penulis, pemain teather, penyair dan penulis fiksi dan non-fiksi ini berhasil membuat mata dunia terpana. "Diri yang tak sempurna mampu memandang dunia lebih luas, berkarya lebih besar. Keterbatasan bukanlah halangan." kata Okka kepada INDONEWS di Jakarta, Minggu (22/10/2017)

Perempuan yang besar di New York dan Melbourne ini memiliki kondisi langka kronis neurologis atau neomuskular (cacat yang tidak terlihat). Penyakit ini menyebabkan bagian kanan tubuhnya berbeda dengan bagian kiri. Di waktu yang tidak bisa ditentukan, otot tubuhnya sering mengalami kesakitan, kelelahan dan kekakuan tiba-tiba.

Walaupun perjuangannya menghadapi penyakit itu tidak mudah, tapi Okka ingin menantang persepsi yang muncul dari penyakit itu. Bahkan dirinya menggunakan seni sebagai media untuk menghancurkan stereotipe itu.

Okka ingin orang yang menganggap disabilitas sebagai "kekurangan" bisa membuka mata melalui karya-karyanya. "Orang yang memiliki disabilitas menghadapi hambatan karena persepsi masyarakat, bukan karena kita lebih rendah." Ujar Okka.

Tidak heran, mahasiswa kandidat PhD Researcher, Goldsmiths Visual Cultures, sekaligus penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menjadi aktivis hak penyandang cacat.

Selain itu, hasil karya-karya puisinya juga sangat dicintai di mancanegara, seperti, Amerika, Inggris, peracis dan lain-lain. Bahkan, dalam setiap pagelaran seninya, Okka selalu memperkenalkan Indonesia kepada dunia internasional. Tidak heran banyak orang-orang dari luar negeri menghargai karya-karya perempuan kelahiran 1985 ini.

Tidak hanya itu, dalam setiap pagelaran seninya, penonton yang mayoritas bangsa barat yang hadir melihat pentas seninya harus rela antri untuk dapat mendapatkan tiket masuk. Dan ini sangat ironi dengan di tanah air.

Menurut Okka, menjadi seniman di luar negeri lebih mendapat penghargaan dibandingkan di Indonesia, dan ia mengharapkan agar Indonesia dapat lebih banyak mendukung kiprah seniman dan penulis dalam negeri, terutama di komunitas perempuan dan difabel yang ada di pedesaan.(hdr)

Artikel Terkait