Nasional

Menlu Retno Marsudi : Nasib ASEAN Ada di Tangan The New Generation

Oleh : budisanten - Jum'at, 27/10/2017 23:47 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sesi tanya jawab di acara ASEAN Talks Live at LSPR Jakarta. (foto : budsan)

Jakarta, INDONEWS.ID - Masa depan ASEAN ada di tangan anak muda, termasuk para mahasiswa - mahasiswi LSPR. Maka dari itu, semua element harus menjaga stabilitas ASEAN agar tetap dalam situasi kondusif, aman dan bersatu.

"Adanya stabilitas ASEAN sangat dibutuhkan, karena situasi sekarang ini sangat menguntungkan 10 negara anggotanya yang tidak ada konflik dan peperangan sejak terbentuk 50 tahun lalu," ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi di Jakarta, Selasa (24/10).

Menlu Retno Marsudi menyampaikan itu pada ASEAN Talks Live at London School of Public Relations (LSPR) di auditorium Kampus B, Sudirman Park, Jakarta.

Acara diikuti ratusan mahasiswa mahasiswi, dosen pengajar LSPR dan media itu berlangsung menarik dan antusias.

Menurut Menlu Retno, kawasan stabil dan aman ini memungkinkan anggotanya dapat mengelola kekurangan dan kelebihan menjadi mesin untuk mengelola stabitilas ASEAN itu sendiri.

Prita Kemal Gani memberikan cendera mata kepada Menlu Retno Marsudi.

"Kita mesti bersyukur dengan kondisi ASEAN saat ini. Pasalnya, di belahan lain terjadi konflik dan peperangan. Padahal konflik lama susah diselesaikan, di sisi lain muncul konflik baru. Agar kawasan ini aman dan stabil, merupakan keperluan dasar membuat 10 negara anggota bisa membangun ekonomi dengan baik dan kesejahteraan," ungkap Menlu kelahiran Semarang, Jawa Tengah ini.

Dicontohkan, di tengah pesimisme pelambatan ekonomi di dunia tapi negara-negara ASEAN masih di atas rata-rata ekonomi dunia.

"Betapa mahalnya keamanan dan stabilitas. Kadang kita lupa untuk menghargainya. Padahal stabilitas tidak datang dengan sendiri. Tetapi diciptakan dan dimaintenance," terang Menlu Retno.

Para pengajar LSPR Jakarta berpose bersama Menlu Retno Marsudi.

Dengan kondisi stabil, ekonomi bertumbuh. Lihat saja, hampir 90 persen tarifnya nol di ASEAN. Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN juga terkena dampaknya. Ekonomi paling besar, digunakan sebagai energi positif.

"Dalam 50 tahun ASEAN sudah bisa ciptakan ekosistem aman, stabil dan sejahtera. Sehingga ASEAN memberikan kontribusi untuk dunia," lanjut Menlu Retno.

Sementara itu Prita Kemal Gani dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Menlu Retno Marsudi yang menyempatkan waktu hadir sebagai pembicara tunggal acara ASEAN Talks Live at LSPR Jakarta.

"Tahun ini merupakan ASEAN Talks ketiga. Namun sekarang bisa menghadirkan ibu Menlu Retno Marsudi. Tentunya akan sangat bermanfaat khususnya mahasiswa, pengajar dan kalangan umum yang bisa hadir di kesempatan ini," ujar founder LSPR Jakarta dan praktisi Public Relations nasional ini. (budi santen)

Artikel Terkait