Pojok Istana

Presiden Jokowi: Penerapan e-Toll untuk Kenyamanan Pengguna Jalan

Oleh : very - Kamis, 02/11/2017 22:33 WIB

Presiden Jokowi saat mencoba Jalan Tol Semarang – Solo Seksi III : Bawen – Salatiga, di Gerbang Tol Salatiga, Kelurahan Tingkir Tengah, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (25/9). (Foto: Biro Pers Istana)

Probolinggo, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pengoperasian pembayaran tarif tol dengan menggunakan kartu e-toll (nontunai) merupakan salah satu instrumen bagi pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jalan tol.

Dengan diterapkannya pembayaran berbasis elektronik tersebut, pelayanan transaksi pembayaran di gerbang tol dapat lebih cepat sehingga diharapkan semakin menambah kenyamanan perjalanan para pengguna jalan.

"E-toll ini untuk memperbaiki pelayanan kita untuk mempercepat pelayanan sehingga tidak ada yang namanya macet di depan gerbang. Yang kita inginkan itu ke depan seperti itu," ujarnya usai menghadiri acara Perhutanan Sosial untuk Pemerataan Ekonomi yang dihelat di Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (2/11/2017).

Presiden menjelaskan bahwa hampir semua negara saat ini juga sudah memulai upaya untuk beralih pada pembayaran nontunai dalam transaksi pembayaran.

"Semua negara juga melakukan hal yang sama. Kita kan maunya maju, bukan mundur," katanya seperti dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

Meski demikian, kata Presiden Jokowi, pemerintah tidak menutup mata terhadap masih adanya sejumlah pengguna jalan tol yang belum siap maupun belum terbiasa dengan kebijakan ini. Karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap menyediakan satu pintu gerbang tol yang bisa melayani transaksi tunai maupun nontunai saat pemberlakuan transaksi nontunai jalan tol mulai 31 Oktober 2017.

Presiden menyadari bahwa mengubah kebiasaan masyarakat dari transaksi tunai menjadi nontunai tidak bisa dilakukan secara langsung. Namun, dia juga mengingatkan bahwa ke depannya masyarakat diharapkan dapat membiasakan diri dalam mendukung program pemerintah menuju Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

"Ini kan ada masa transisi, tidak bisa langsung berubah. Tapi ke depan harus (berubah), karena ini untuk pelayanan dan kecepatan," tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi dan rombongan bertolak ke Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.

Lepas landas pukul 08.15 WIB dari Bandara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Presiden dan rombongan tiba di Helipad Lapangan Condong, Kabupaten Probolinggo, pukul 08.55 WIB.

Di Probolinggo, Presiden menghadiri acara Perhutanan Sosial untuk Pemerataan Ekonomi yang dihelat di Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron. Di sini juga Presiden menyerahkan SK Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHS) dan SK Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK).

Siang harinya Presiden dan rombongan akan kembali ke Bandara Internasional Juanda dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU dan melanjutkan penerbangan ke Jakarta dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. (Very)

 

Artikel Terkait