INDONEWS.ID

  • Sabtu, 11/11/2017 09:48 WIB
  • Di Pertemuan APEC, Presiden Tekankan Pentingnya Pembangunan Ekonomi Terbuka dan Inklusif

  • Oleh :
    • very
Di Pertemuan APEC, Presiden Tekankan Pentingnya Pembangunan Ekonomi Terbuka dan Inklusif
Pertemuan APEC Business Advisory Council (ABAC) Dialogue dan pertemuan APEC-ASEAN Leaders yang digelar pada Jumat, 10 November 2017 di kawasan Furama Resort, Da Nang, Viet Nam. (Foto: Biro Pers Istana)

Vietnam, INDONEWS.ID - Setelah tiba di Da Nang, Vietnam, Presiden Joko Widodo langsung mengikuti pertemuan APEC Business Advisory Council (ABAC) Dialogue dan pertemuan APEC-ASEAN Leaders yang digelar pada Jumat, 10 November 2017 di kawasan Furama Resort, Da Nang, Viet Nam.

Dalam ABAC Dialogue, Presiden menegaskan pentingnya pembangunan ekonomi yang terbuka dan inklusif guna mengatasi masalah ketimpangan yang terjadi di sejumlah negara di dunia. Apalagi Indonesia dinilai telah berhasil menerapkan sistem pembangunan inklusif melalui sejumlah program perlindungan sosial di Tanah Air.

"Kita dinilai berhasil menyeimbangkan dan mengkombinasikan antara pertumbuhan dan equity. Misalnya melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dinilai mengkombinaksikan pertumbuhan dan distribusi, serta mengurangi ketimpangan," ujar Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir usai mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan APEC-ASEAN.

Disamping itu, dalam pertemuan APEC-ASEAN yang pertama kali digelar berkat inisiatif Viet Nam tersebut, Presiden Jokowi juga menyatakan pentingnya membangun sinergitas yang solid antar negara anggota APEC maupun ASEAN.

Indonesia sebagai pendiri kedua organisasi itu pun memiliki peran penting dalam mewujudkan sinergitas tersebut.

"Di satu sisi kita ikut berperan dalam membentuk ASEAN dan APEC, namun pada saat yang sama perkembangannya harus juga memberikan kontribusi kepada kita secara nasional," ungkap A.M. Fachir seperti dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, sinergitas tersebut bisa diwujudkan dalam sejumlah kerja sama di berbagai bidang, mulai dari e-commerce, pengembangan sumber daya manusia, hingga Regional Cooperation in Asia Pasific (RCAP) dengan Free Trade Area of Asia Pacific (FTAAP).

"ABAC dan ASEAN juga dapat membantu APEC membentuk pasar domestik intrakawasan sehingga tidak bergantung pada kawasan lain," tutur A.M. Fachir.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah pemimpin negara pun memberikan apresiasi dan pandangan positif terhadap pesan yang disampaikan Presiden Jokowi dalam forum tersebut.

"Australia terutama dalam hal perdagangan karena ARCEP potensial maka akan segera digulirkan. Kalau Free Trade Area of Asia Pacific masih jauh," ucap A.M. Fachir. (Very)

Baca juga : Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Artikel Terkait
Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY
Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas