INDONEWS.ID

  • Rabu, 15/11/2017 09:56 WIB
  • Presiden Jokowi Ajak Negara-Negara Asia Timur Jaga Budaya Dialog

  • Oleh :
    • very
Presiden Jokowi Ajak Negara-Negara Asia Timur Jaga Budaya Dialog
Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-12 Asia Timur yang digelar pada Selasa, 14 November 2017, di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina. (Biro Pers Istana)

Manila, INDONEWS.ID - Prospek ekonomi dilaporkan Bank Dunia dan IMF akan terus membaik di tahun 2018. Meski demikian, masih terdapat sejumlah hal yang dapat menganggu pertumbuhan ekonomi dunia, seperti proteksionisme dan instabilitas politik dunia. Bahkan gejala proteksionisme baik berupa hambatan tarif maupun non tariff semakin meningkat.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo mengajak para kepala negara untuk bekerja sama agar keterbukaan ekonomi dapat dijaga dan inklusifitas tetap diperhatikan serta membawa manfaat bagi semua negara.

Baca juga : Hikmahanto: Ingatkan Dampak Proxy Kekuataan Negara Besar, Pidato Jokowi di KTT ASEAN Sangat Bagus

Pernyataan ini disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-12 Asia Timur yang digelar pada Selasa, 14 November 2017, di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina.

“Penerapan semangat ini akan mempersempit jurang pembangunan antar negara,” ucap Presiden Jokowi seperti dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

Baca juga : Hari Kedua, Presiden Jokowi Tinjau Gladi KTT Ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo

Selain itu, menurut Presiden Jokowi instabilitas politik juga dinilai akan menghambat pertumbuhan ekonomi dunia.

“Konflik dan perang kejahatan lintas batas dapat mendorong instabilitas politik dunia,” kata Presiden Jokowi.

Baca juga : Puji Keindahan Gua Batu Cermin Labuan Bajo, Jokowi Sempat Berpose Bersama Jan Ethes

Dalam konteks inilah peran penting ASEAN dan Asia Timur diperlukan.

"Kita harus terus menjaga agar budaya dialog terus menjadi budaya negara anggota KTT Asia Timur, utamanya collective leadership kita dalam penyelesaian secara damai yang diperlukan dunia," ungkapnya.

Isu terorisme juga tak lepas dari pembicaraan dalam forum tersebut. Presiden Jokowi mengingatkan walaupun Kota Marawi sudah dibebaskan dari kependudukan teroris, namun ancaman terorisme masih belum akan menurun.

"Kerja sama regional dan internasional harus terus ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan hardpower dan juga softpower, termasuk dalam mengatasi pendanaan terhadap terorisme," ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menegaskan agar counter narasi yang mengedepankan nilai toleransi juga harus diperkuat. (Very)

 

Artikel Terkait
Hikmahanto: Ingatkan Dampak Proxy Kekuataan Negara Besar, Pidato Jokowi di KTT ASEAN Sangat Bagus
Hari Kedua, Presiden Jokowi Tinjau Gladi KTT Ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo
Puji Keindahan Gua Batu Cermin Labuan Bajo, Jokowi Sempat Berpose Bersama Jan Ethes
Artikel Terkini
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Kementerian PUPR Tuntaskan Pembangunan Enam Titik Sumur Bor Bertenaga Matahari di Mamuju
Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas