INDONEWS.ID

  • Kamis, 16/11/2017 14:45 WIB
  • Presiden: Indonesia Dicontoh Negara Lain, Tapi di Dalam Negeri Masih Gaduh

  • Oleh :
    • very
Presiden: Indonesia Dicontoh Negara Lain, Tapi di Dalam Negeri Masih Gaduh
Presiden Jokowi saat menerima Pengurus Pusat dan Daerah Al-Irsyad Al-Islamiyyah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11/2017). (Foto: Biro Pers Istana)

Jakarta, INDONEWS.ID - Saat menerima Pengurus Pusat dan Daerah Al-Irsyad Al-Islamiyyah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pagi ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kerukunan di tengah keberagaman suku bangsa di Indonesia menjadi perhatian negara-negara lain.

Indonesia dengan belasan ribu pulau dan ratusan sukunya berulang kali diberitahukan Presiden kepada pemimpin-pemimpin negara yang datang ke Indonesia. Salah satunya kepada Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.

Baca juga : Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa

"Jumlah suku yang 714 itu bukan jumlah yang sedikit. Beliau (Ashraf Ghani) berpesan, hati-hati mengelola keberagaman agama, suku, serta keberagaman adat dan budaya di negaramu. Itu tidak mudah," ujar Kepala Negara menceritakan.

Di Afghanistan terjadi pertikaian yang disebabkan oleh perpecahan antarsuku dan hingga kini belum selesai.

Baca juga : Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY

"Saat itu saya memberanikan diri untuk mengundang kelompok-kelompok di Afghanistan untuk datang ke Indonesia agar melihat ukhuwah islamiyah dan wathoniyah di Indonesia. Insya Allah pada tanggal 20 akhir bulan ini akan datang ke Indonesia," ucapnya seperti dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

Kepala Negara menuturkan, banyak negara yang mencoba mencari tahu bagaimana negara Indonesia mampu menjaga keberagaman yang ada menjadi satu dalam bingkai persatuan.

Baca juga : Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU

Maka itu, Presiden yang dalam pertemuan itu didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, berpesan agar seluruh pihak dapat menjaga kerukunan di tengah-tengah masyarakat.

"Jangan sampai kita dilihat dan dicontoh (negara lain), tapi di dalam negeri masih gaduh," lanjutnya.

Salah satunya ialah soal peraturan pemerintah mengenai organisasi masyarakat yang sempat diributkan. Bagi Presiden, sudah menjadi tugasnya untuk tetap menjaga Pancasila sebagai ideologi bagi bangsa dan negara Indonesia.

Para pendiri bangsa ini juga sudah sepakat untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

"Kesepakatan itu sudah final. Kalau masih ada yang anti-Pancasila, masih tidak setuju dengan NKRI, ya maaf. Undang-undang kita jelas sekali menyebutkan itu," tegas Presiden. (Very)

Artikel Terkait
Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY
Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU
Artikel Terkini
Kementerian PUPR Tuntaskan Pembangunan Enam Titik Sumur Bor Bertenaga Matahari di Mamuju
Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau
Musrenbang RPJPD Tahun 2025-2045, Kalimantan Barat Tawarkan Visi Pembangunan Berkelanjutan
Kemenparekraf Kick Off Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Makanan dan Minuman di 3.000 Desa Wisata
Pj Gubernur Agus Fatoni Buka Rakor Program Pemberantasan Korupsi Wilayah II, MCP KPK Tahun 2024
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas