INDONEWS.ID

  • Jum'at, 22/12/2017 16:25 WIB
  • Strategi Sektor Bisnis Hadapi Tiga Skenario di Tahun Politik

  • Oleh :
    • very
Strategi Sektor Bisnis Hadapi Tiga Skenario di Tahun Politik
Strategi sektor bisnis menghadapi tahun politik 2018. (Foto:Ilustrasi)

Oleh Stanislaus Riyanta*)

Sektor bisnis memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap pengaruh politik. Dinamika dan aktifitas politik yang mempuyai ketidakpastian menjadi salah aspek yang benar-benar diperhatikan dan menjadi salah satu indikator sektor bisnis dalam menjalankan usahanya. Tahun 2018 Indonesia akan menyelenggarakan Pilkada Serentak pada 171 daerah dan pada tahun 2019 Indonesia akan menyelenggarakan Pilpres. Bagaimana dampak tahun politik tersebut bagi sektor bisnis, dan bagaimana strategi yang harus disiapkan agar sektor bisnis tetap menjalankan aktivitasnya secara berkelanjutan?

Pilkada DKI Jakarta pada 2017 menjadi salah satu aktivitas politik yang menjadi perhatian besar sektor bisnis. Polarisasi massa akibat isu agama yang terjadi pada Pilkada DKI membuat sektor bisnis di Jakarta khawatir. Bagi sektor bisnis, faktor keamanan dan stabilitas sangat penting mengingat isu inilah yang menjadi salah satu indikator bagi keputusan bisnis. Pilkada DKI Jakarta 2017 yang cukup panas membuat kekhawatiran akan terjadinya konflik sosial dan gangguan keamanan cukup beralasan.

Hal lain yang membuat sektor bisnis di Jakarta khawatir pada saat itu adalah keterbatasan aparat keamanan yang fokus pada kegiatan Pilkada. Kegiatan pengamanan di masing-masing instalasi bisnis hanya dilakukan oleh satuan pengamanan perusahaan. Namun dengan kerja keras aparat keamanan terutama Polri dan TNI, Pilkada DKI Jakarta 2017 akhirnya berakhir dengan aman dan kondusif.

Skenario
Menghadapi tahun politik dengan ketidakpastian yang tinggi, maka yang perlu disiapkan oleh sektor bisnis adalah menyiapkan strategi untuk berbagai situasi yang akan terjadi. Sektor bisnis sebaiknya memahami atas skenario yang akan dihadapi pada tahun politik 2018 dan 2019.

Skenario pertama adalah optimistis. Dalam skenario ini tahun politik dengan kegiatan Pilkada dan Pilpres dapat berjalan dengan aman dan kondusif. Pilkada dan Pilpres berlangsung secara demokratis dan diterima oleh seluruh masyarakat. Pemenang pemilu dapat dilantik dengan lancar.

Skenario kedua adalah transformatif. Skenario ini menggambarkan ada dinamika yang perlu perhatian terkait penyelenggaraan Pilkada dan Pilpres. Pemerintah dan aparat keamanan bekerja keras untuk menangani dinamika ini. Masyarakat pro aktif membantu pemerintah untuk mengembalikan situasi agar kembalil menjadi kondusif. Meskipun ada dinamika tertentu namun Pilkada dan atau Pilpres dapat berakhir dengan kondusif dan pemenangnya dapat dilantik.

Skenario ketiga adalah pesimistis. Terjadi gangguan terhadap Pilkada dan Pilpres. Meskipun sudah berusaha untuk melakukan penanganan, pemerintah, penyelenggara pemilu dan aparat keamanan tidak mampu mengembalikan situasi menjadi kondusif. Kondisi darurat ditetapkan dan pemulihan dilakukan oleh negara agar situasi menjadi stabil.

Dari tiga pilihan skenario tersebut diperkirakan pada Pilkada dan Pilpres nanti sebagian besar daerah akan terjadi skenario pertama dan ada sebagian kecil yang mengalami skenario kedua. Untuk skenario ketiga, melihat kesiapan pemerintah, penyelenggara pemilu dan aparat keamanan maka diperkirakan tidak terjadi. Namun diharapkan sektor bisnis tetap menyiapkan strategi jika skenario ketiga yang terjadi. Prinsip untuk berbuat yang terbaik dan bersiap untuk kemungkinan yang terburuk harus dilakukan olek sektor bisnis agar tidak terjadi situasi ketidakpastian di dalam organisasi bisnis tersebut.

Strategi
Sektor bisnis harus menyiapkan strategi untuk menghadapi dampak dari tahun politik 2018-2019. Strategi yang disiapkan disarankan sesuai dengan skenario-skenario yang diperkirakan bisa terjadi, mulai dari skenario optimistis, transformatif, hingga pesimistis. Untuk lebih memudahkan sektor bisnis maka strategi yang harus disiapkan adalah untuk menghadapi kemungkinan yang terburuk. Jika sektor bisnis siap dengan kemungkinan terburuk, maka jika yang terjadi lebih baik dari skenario yang diperkirakan, sektor bisnis lebih siap untuk menghadapinya.

Hal berbeda jika strategi yang disiapkan oleh sektor bisnis adalah strategi untuk menghadapi skenario terbaik. Jika yang terjadi lebih buruk maka diperlukan perubahan strategi yang cukup drastis bahkan sektor bisnis bisa mengalami ketidaksiapan menghadapi skenario yang terjadi.

Asumsi skenario terburuk atau pesimistis harus ditanggapi oleh sektor bisnis dengan beberapa langkah. Prunckun penulis buku Handbook of Scientific Methods of Inquiry for Intelligence Analysis (2010), menyarankan dalam menghadapi ancaman maka organisasi menyiapkan langkah-langkah yang terdiri dari prevention, preparation, response, dan recovery.

Langkah prevention (pencegahan) dilakukan agar ancaman tidak terjadi pada sektor bisnis. Untuk mewujudkan hal ini sektor bisnis sebaiknya bersifat netral, tidak terlibat dalam politik praktis, dan tidak menggambarkan sebagai kepentingan parpol atau kelompok tertentu. Netralitas sektor bisnis sangat perlu untuk menunjukkan profesionalitas bisnis tanpa kepentingan politik praktis.

Kedua adalah preparation, (persiapan). Pada tahap ini sektor bisnis perlu melakukan beberapa persiapan untuk menhadapi ancaman gangguan keamanan yang diperkirakan bisa terjadi pada tahun politik. Persiapan yang paling penting adalah membangun jaringan untuk memperkuat pasokan informasi dan keamanan. Sumber-sumber informasi yang mampu memberikan data sitasi terkini perlu diajak kerja sama positif agar sektor bisnis tidak ketinggalan informasi terkait situasi terbaru.

Persiapan lainnya adalah menyiapkan SDM internal dalam bidang pengamanan, memastikan bahwa infrastruktur dalam kondisi baik, dan memastikan bahwa sistem tanggap darurat pada organisasi sudah teruji dan mampu diaplikasikan dalam kondisi skenario terburuk.

Langkah ketiga adalah response. Tahapan ini adalah bagaimana sektor bisnis melakukan tanggap darurat terhadap situasi yang terajadi. Jika ancaman gangguan terkait sitausi tahun politik terjadi, maka sektor bisnis harus mampu melakukan langkah-langkah tanggap darurat untuk menyelamatkan asetnya sesuai dengan skala prioritas.

Baca juga : Ceritakan Kreativitas Nasabah PNM Mekaar, Jokowi Puji Kerupuk "Mama Muda"

Sektor bisnis juga perlu sepakat bahwa aset paling penting adalah manusia, sehingga menyelamatkan karyawan adalah hal utama yang harus dilakukan jika terjadi situasi terburuk pada tahun politik. Selanjutnya adalah menyelamatkan aset-aset penting selain manusia. Sektor bisnis harus memastikan bahwa situasi terburuk ditanggapi untuk memperkecil risiko yang akan ditanggung oleh organisasi bisnis.

Langkah terakhir adalah recovery. Kondisi darurat setelah bisa ditangani harus dipulihkan kembali. Sektor bisnis perlu memetakan kerugian yang terjadi termasuk korbannya. Pemulihan harus dilakukan agar jika terjadi trauma tidak terlalu berlarut-larut. Pemulihan hubungan dengan pihak lain yang mungkin sempat tercederai karena aktivitas politik perlu dilakukan. Pemulihan dilakukan secepatnya agar sektor bisnis bisa kembali produktif.

Kesimpulan
Ketidakpastian situasi dalam tahun politik harus diantisipasi dengan strategi yang tepat. Sektor bisnis yang rawan terhadap situasi yang tidak pasti harus mampu membaca skenario yang akan terjadi dan membuat strategi untuk menghadapi skenario tersebut. Kesiapan menghadapi skenario terburuk menjadi perisai bagi sektor bisnis untuk menghadapi ancaman dan gangguan keamanan di tahun politik.

Daya tangkal terhadap ancaman gangguan keamanan harus terus dipupuk dan diperkuat dengan menyiapkan SDM, infrastruktur, device, dan tidak kalah penting adalah networking dengan pihak lain termasuk sektor bisnis lainnya. Kekuatan sektor bisnis dalam satu kawasan atau wilayah yang masih jarang dimanfaatkan karena faktor kompetisi harus mulai digalang untuk menghadapi musuh bersama yaitu ketidakpastian dan ancaman gangguan keamanan.

*) Stanislaus Riyanta, praktisi intelijen bisnis, mahasiswa Doktoral Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia.

 

Baca juga : Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar
Artikel Terkait
Ceritakan Kreativitas Nasabah PNM Mekaar, Jokowi Puji Kerupuk "Mama Muda"
Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar
Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia
Artikel Terkini
ERP HashMicro, Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan dan Mengurangi Tingkat Presenteeism
Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik
Lembaga Pemeringkat Moodys Pertahankan Rating Kredit Indonesia sebagai Negara Layak Tujuan Investasi dengan Outlook Stabil
Mendagri: Halalbihalal Idulfitri 2024 Jadi Momentum Penguatan Internal yang Lebih Solid
J&T Cargo Beri Penghargaan Best Service Otlet
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas