INDONEWS.ID

  • Selasa, 02/10/2018 09:45 WIB
  • Potensi Vegetasi Pesisir untuk Mitigasi Perubahan Iklim

  • Oleh :
    • hendro
Potensi Vegetasi Pesisir untuk Mitigasi Perubahan Iklim
LIPi menggelar workshop yang didukung oleh The ASEAN Committee on Science and Technology di Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Jakarta, INDONEWS.ID -  Sektor kelautan selama ini belum dianggap sebagai komponen penting dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Demikian dikatakan Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Dirhamsyah

Menurut Dirhamsyah, dari target 29 % jumlah penurunan emisi yang ditetapkan Pemerintah Indonesia, 17,2% berasal dari sektor kehutanan, sektor energi menyumbang 11%, sektor pertanian 0,32%, sektor industri 0,10%, dan sektor limbah 0,38%. 

Baca juga : Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik

“Sektor kelautan belum berperan signifikan. Padahal laut termasuk air dan vegetasinya memiliki kapasitas menyerap 25% emisi karbon dioksida antropogenik,” jelas Dirhamsyah dalam  workshop yang didukung oleh The ASEAN Committee on Science and Technology di Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Dirhamsyah menjelaskan, potensi vegetasi pesisir menjadi tantangan bagi peneliti dan akademisi untuk meyakinkan agar sektor kelautan dapat mengambil peranan penting dalam kebijakan penurunan emisi gas rumah kaca di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. 

Baca juga : Mitigasi Perubahan Iklim, Kunci Penting Jaga Ketahanan Pangan

“Selain dari aspek kelestarian lingkungan, perlu juga memperhatikan kontribusi secara ekonomi bagi masyarakat pesisir,” ujarnya.

Kegiatan workshop yang didukung oleh The ASEAN Committee on Science and Technology ini diikuti oleh peserta dari seluruh negara di kawasan Asia Tenggara dan mengundang pembicara nasional maupun internasional dari Australia dan Jepang.

Baca juga : Menko Airlangga: Generasi Mendatang Berhak untuk Menikmati Lingkungan yang Aman dari Bencana dan Kerusakan Akibat Efek Perubahan Iklim

Di workshop ini, para pakar akan memaparkan pentingnya vegetasi pesisir dalam mitigasi perubahan iklim, nilai ekonomis, hingga integrasi strategi dan kebijakan perubahan iklim dengan ilmu pengetahuan.

 Selain itu, akan dilakukan diskusi tentang protokol dalam perhitungan serapan karbon di ekosistem vegetasi pesisir yang dapat diadopsi di kawasan regional ASEAN. “Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas institusi dan menginisiasi jejaring regional ASEAN dalam aksi mitigasi perubahan iklim serta menjadi kontribusi LIPI terhadap komitmen Indonesia dalam  mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals,” tutup Dirham. (Hdr)
 

Artikel Terkait
Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik
Mitigasi Perubahan Iklim, Kunci Penting Jaga Ketahanan Pangan
Menko Airlangga: Generasi Mendatang Berhak untuk Menikmati Lingkungan yang Aman dari Bencana dan Kerusakan Akibat Efek Perubahan Iklim
Artikel Terkini
Perjalanan Epik Menuju Rumah: Pengalaman Seru dari Ranca Buaya hingga Cibubur
Kenal Pamit` Kadispenau, Sederhana namun Meriah
Inspeksi Mendadak Pj Bupati Maybrat Ungkap Kondisi Memprihatinkan di Kantor Distrik Aifat Utara
Pj Bupati Maybrat Tinjau Puskesmas Aifat Utara, Puji Kinerja Dalam Penanganan Scabies karena Kutu Babi
Pj Bupati Maybrat dan Kapolres Tandatangani NPHD, Dukung Penerimaan Bintara Polri dari Maybrat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas