INDONEWS.ID

  • Rabu, 07/11/2018 21:31 WIB
  • Ini Penjelasan Yusril Soal Jadi Pengacara Pasangan Capres Jokowi-Maruf

  • Oleh :
    • hendro
Ini Penjelasan Yusril Soal Jadi Pengacara Pasangan Capres Jokowi-Maruf
Yusril Ihza Mahendra

Jakarta, INDONEWS.ID - Setelah membuat keputusan dengan menyatakan dirinya sepakat menjadi pengacara pasangan capres Jokowi-Maruf, keputusan Yusril Ihza Mahendra itu menjadi polemik diberbagai kalangan.

Namun demikian, Yusril  menegaskan bahwa dirinya sebagai profesional. Sebelum bergabung dengan Jokowi, Yusril telah menjadi pengacara bagi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ormas yang dibubarkan Presiden Jokowi.

Baca juga : Pidato Pelantikan Jokowi, Ada Optimisme Meskipun Tidak Ada Hal Baru

Soal profesionalitas, ia menyatakan bukan menjadi pengacara Presiden, tapi Jokowi selaku capres, dan dia mengaku tidak menjadi bagian Timses Jokowi-Maruf.

 Menurut Yusril, kalau di Timses sudah ada tim hukumnya. “Saya tidak menjadi bagian Timses Jokowi-Kyai Maruf,” tandasnya.

Baca juga : Ini 15 Nama Capres Potensial pada 2024

Soal HTI, Yusril menjelaskan pandangannya  kesediaannya membela ormas yang telah dibubarkan itu. Yusril menegaskan tidak membela paham khilafah HTI. Menurutnya, yang ia bela soal badan hukumnya.

“Saya sampaikan melakukan pembelaan HTI bukan karena menganut paham sama dengan HTI. Kalau khilafah dengan HTI kita beda tafsir, dan PBB beda tafsir dengan khilafah itu, kita bela bukan pahamnya, tapi organisasi badan hukum yang dicabut Kemenkumham,” kata Yusril di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).

Baca juga : Penetapan Capres Terpilih, Elit Politik Jangan Perpanjang Perdebatan

Yusril menegaskan yang digugat adalah Menkum HAM, bukan Presiden Jokowi. Yang digugat adalah jabatan, bukan personal. Sehingga tak ada polemik ideologi kalau dia kini menjadi pengacara Jokowi. 

“Jadi tidak menggugat presiden, dan bukan orang, kita gugat jabatan,” ungkapnya.

Sebagai pengacara profesioanal, Yusril menegaskan selama ini bersikap bersikap kritis terhadap pemerintah, hal tersebut dilakukan dalam koridor profesionalitas. (Hdr)

Artikel Terkait
Pidato Pelantikan Jokowi, Ada Optimisme Meskipun Tidak Ada Hal Baru
Ini 15 Nama Capres Potensial pada 2024
Penetapan Capres Terpilih, Elit Politik Jangan Perpanjang Perdebatan
Artikel Terkini
Ke Perbatasan Papua, BNPP Pastikan Pembangunan Infrastruktur Berjalan
Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel
DJP Jaksel II Resmikan Tax Center STIH IBLAM
Prof Tjandra: Lima Komponen Penting Pengendalian Malaria
Pimpin Peringatan Hari Otonomi Daerah, Mendagri Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas