INDONEWS.ID

  • Sabtu, 29/12/2018 14:14 WIB
  • Gempa 7,1 SR di Filipina Dirasakan Keras di Sangihe

  • Oleh :
    • very
Gempa 7,1 SR di Filipina Dirasakan Keras di Sangihe
Telah terjadi gempa dengan kekuatan 7,1 SR di perairan Filipina, tepatnya di 193 kilometer di sebelah timur kota General Santos di Filipina atau 201 kilometer timur laut di Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara pada 29/12/2018 pukul 11.39 WITA. Pusat gempa pada kedalaman 69 kilometer. (Foto: ist)

Sulawesi Utara, INDONEWS.ID -- Telah terjadi gempa dengan kekuatan 7,1 SR di perairan Filipina, tepatnya di 193 kilometer di sebelah timur kota General Santos di Filipina atau 201 kilometer timur laut di Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara pada 29/12/2018 pukul 11.39 WITA. Pusat gempa pada kedalaman 69 kilometer.

“Pasific Tsunami Warning Center milik The National Weather Service telah mengeluarkan peringatan dini tsunami. BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami karena gempa tidak berpotensi tsunami,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Sabtu (29/12/2018).

Baca juga : Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik

Posko BNPB telah mengkonfirmasi dampak gempa ke BPBD. Dilaporkan gempa terasa kuat di Kabupaten Kepulauan Sangihe selama 6 detik.

Sutopo mengatakan, masyarakat merespon keluar rumah dengan segera mencari tempat yang aman. Di Kepulauan Talaud, gempa dirasakan sedang selama 4-5 detik. Sedangkan di Kota Manado, guncangan gempa dirasakan lemah selama 2 detik.

Baca juga : BMKG: Gempa Berkekuatan 5,7 Magnitudo Guncang Bayah Banten

“Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa. BPBD masih melakukan pendataan,” ujarnya.

Berdasarkan analisa intensitas gempa dirasakan tidak ada daerah di Indonesia yang terdapat intensitas gempa yang merusak. Di Melonguane Talaud IV MMI, Tahuna Sangihe III-IV MMI, Siau Sitaro, Tobelo, Morotai III MMI, Manado, Ternate, Jailolo II MMI. Melihat skala intensitas gempa tersebut tidak ada kerusakan besar. Umumnya bangunan akam rusak jika diguncang gempa dengan intensitas di atas VI MMI.

Baca juga : Sambangi Pasuruan dan Probolinggo, BNPB Tekankan Upaya Antisipasi Potensi Bencana

“Masyarakat dihimbau tetap tenang. Tidak terpancing isu-isu menyesatkan. Di Indonesia, lembaga rujukan resmi terkait peringatan dini tsunami adalah BMKG. Oleh karena itu gunakan semua informasi dari BMKG,” ujarnya.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, S.T., Dipl. Seis, M.Sc., mengatakan, bahwa episenter terletak pada koordinat 5,85 LU dan 126,81 BT  tepatnya di laut pada jarak 201 km arah timurlaut Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara  pada kedalaman 69 Km.

Dia mengatakan, bahwa ditinjau lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa ini dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina yang menunjam ke bawah Pulau Mindanao, Filipina. 

Gempa ini dirasakan di Provinsi Davao Oriental dan Davao Ocidental, Filipina dalam skala intensitas V MMI. Sementara itu gempa ini juga dilaporkan masyarakat dirasakan di wilayah Indonesia seperti di Melonguane Kep. Talaud dalam skala intensitas IV MMI, Tahuna, Kep. Sangihe intensitas III-IV MMI, Siau Sitaro, Tobelo, Morotai intensitas III MMI, sedangkan Manado, Ternate, Jailolo intensitas II MMI. (Very)

 

Artikel Terkait
Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik
BMKG: Gempa Berkekuatan 5,7 Magnitudo Guncang Bayah Banten
Sambangi Pasuruan dan Probolinggo, BNPB Tekankan Upaya Antisipasi Potensi Bencana
Artikel Terkini
Awarding Innovillage: Wujud Nyata Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Industri dalam Membangkitkan Talenta Digital Masa Depan
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas