INDONEWS.ID

  • Rabu, 09/01/2019 10:45 WIB
  • Menlu : Kaum Milenial Diharapkan Bisa Menjadi Agen Perubahan

  • Oleh :
    • Ronald
Menlu : Kaum Milenial Diharapkan Bisa Menjadi Agen Perubahan
Dihadapan ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Jakarta, Menlu Retno Marsudi mengatakan bahwa sebagai agen perubahan dan juga agen toleransi, kaum milenial penting untuk mengetahui diplomasi luar negeri yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Sebagai negara yang besar, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang besar pula. Salah satunya adalah anak-anak mudah yang lebih akrab belakangan ini disebut  sebagai "Kaum Milenial".

Baca juga : Diplomasi Pentahelix: KBRI Astana Membawa Delegasi Bisnis dan Media Kazakhstan ke Labuan Bajo dan Bali

Kaum milenial inilah yang menjadi kunci keberlangsungan pembangunan dalam negeri, khususnya yang berkaitan dengan menjaga citra Indonesia di mata dunia.

Disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat acara bertajuk "Millenials Meet and Greet with Foreign Minister", di Kantin Diplomasi, Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada Selasa, (8/1/2019) yang merupakan bagian dari salah satu rangkaian acara "Capaian 4 Tahun Menlu".

Baca juga : Perlu Strategi Mengintegrasikan Prinsip Pertahanan dan Diplomasi di Laut Natuna Utara

Retno mengatakan dihadapan ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya bahwa sebagai agen perubahan dan juga agen toleransi, kaum milenial penting untuk mengetahui diplomasi luar negeri yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

"Karena saat kita tidak tahu, katakanlah apa yang telah dilakukan oleh kemenlu, maka saya khawatir akan muncul apatis dan sebagainya. Adalah tentu dengan mereka memahami, mereka juga kita harapkan menjadi "agent of change", mereka adalah "agent of tolerance". Dan mereka kita harapkan sebagai agent dari "positive energy" dari "campaign". Karena, Indonesia memerlukan energi positif lebih banyak," ujar Retno.

Baca juga : Kemenlu: Kesuksesan Indonesia Kembali Pimpin Dunia

Retno juga menjelaskan, sangat penting untuk menyampaikan keberhasilan diplomasi luar negeri Indonesia, dilakukan dengan menggunakan bahasa "milenial".

"Yang kedua, kalau kita bicara dengan bahasa millenial, yang jelas kita juga harus bicara dengan bahasa mereka, supaya mereka paham apa yang kita lakukanan. Oleh karena itu, dengan komunikasi kita yang lebih mudah, yang bisa diterima oleh milenial, mudah-mudahan kaum milenial memahami apa yang sedang dilakukan oleh politik luar negeri Indonesia," pungkasnya.

Menteri Retno juga juga menyampaikan berbagai keberhasilan kementeriannya didalam melaksanakan diplomasi luar negeri, salah satunya adalah keberhasilan Indonesia menduduki posisi sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) periode 2019-2020 dalam voting yang berlangsung pada 8 Juni 2018 lalu di Markas PBB, New York, Amerika Serikat. (ronald)

Artikel Terkait
Diplomasi Pentahelix: KBRI Astana Membawa Delegasi Bisnis dan Media Kazakhstan ke Labuan Bajo dan Bali
Perlu Strategi Mengintegrasikan Prinsip Pertahanan dan Diplomasi di Laut Natuna Utara
Kemenlu: Kesuksesan Indonesia Kembali Pimpin Dunia
Artikel Terkini
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Mengenal Lebih Jauh Ayush Systems of Medicine India dan Perannya di WHO
Polda Metro Hentikan Penyidikan Kasus Aiman, ICJR Ingatkan Beberapa Kasus Lain yang Serupa
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas