INDONEWS.ID

  • Minggu, 21/07/2019 16:02 WIB
  • PSI Kritik Gubernur Anies Soal Bambu Getah Getih

  • Oleh :
    • Mancik
PSI Kritik Gubernur Anies Soal Bambu Getah Getih
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia(PSI) Tsmara Amany(Foto:Jawapos.com)

Jakarta, INDONEWS.ID – Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia(PSI) Tsmara Amany memberikan kritik kepada Gubernur Anies Baswedan soal penggunaan kata Tiongkok pada saat menjelaskan anggaran bambu getah getih .Pasalnya, penggunaan kata Tiongkok tesebut akan meyudutkan pihak tertentu di masyarakat.

Tsmara sendiri mengaku heran dengan Gubernur Anies yang terlalu sering menggunakan kata-kata yang mampu membangkitkan sentiment kepada kelompok tertentu di masyarakat. Menurutnya, penggunaaan kata-kata tersebut tidak mencerminkan diri sebagai seorang pemimpin.

Baca juga : Buka Anggaran Janggal, William PSI Justru Disebut Melanggar Etika

“Kenapa Pak Anies harus menyebut Tiongkok untuk menjelaskan soal anggaran Rp 550 juta anggaran yang digelontorkan? Menurut saya, apa yang dilakukan Pak Anies adalah narasi konsisten dalam upaya membangkitkan sentimen tertentu di mata publik," kata Tsmara di Jakarta, Minggu,(21/07/2019)

Tsmara juga mengingatkan bahwa Anies pernah menggunakan istilah pribumi, tetapi sekarang mengunakan istilah Tiongkok. Ia menambahkan, penggunaan kata-kata tersebut perlu dihentikan karena tidak ada hubungannya sama sekali.

Baca juga : Surya Tjandra Jadi Wamen, PSI: Salah Satu Kader Terbaik dan Berintegritas

“Dulu istilah yang digunakan pribumi, sekarang tiba-tiba bahas impor besi dari Tiongkok, apa kaitannya?" tegas Tsmara.

Lebih lanjut Tsmara mengatakan, masyarakat termasuk PSI sendiri sering memberikan kritik terhadap kebijakan Pemprov DKI yang tidak memberikan keberpihakan terhadap masyarakat. Hal ini, lanjut Tsmara, merupakan kebiasaan baik dalam mengontrol jalannya pemerintahan.

Baca juga : Politikus PSI Surya Tjandra Calon Wamen Kemenkumham

Pemprov DKI  perlu mendapatkan kritik dari masyarakat. Dengan demikian, Pemprov secepat mungkin melakukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang dinilai kurang tepat.

Terkait dengan anggaran bambu getah getih, lanjut Tsmara, Gubernur Anies seharusnya memberikan penjelasan secara profesional kepada masyarakat yang konsisten memberikan masukan kepada Pemprov. Bukan dengan cara menggunakan kata-kata yang aneh.

“Sebagai gubernur, Pak Anies profesional saja dalam menjelaskan. Kalau menurutnya itu hanya untuk Asian Games ya sudah cukup jelaskan tidak usah membangun narasi aneh-aneh yang justru bangun sentiment,” tegas Tsmara.

Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta memberilkan kritik kepada Anies karena membongkar hiasan bamboo getah getih yang dipasang selama 11 bulan di Bundaran Hotel Indonesia. Anies pun langsung menjawab kritik tersebut.

“Anggaran itu ke mana perginya, perginya ke petani bambu. Uang itu diterima oleh rakyat kecil. Kalau saya memilih besi, maka itu impor dari Tiongkok mungkin besinya. Uangnya justru tidak ke rakyat kecil. Tapi kalau ini, justru Rp 550 juta itu diterima siapa? Petani bambu, perajin bamboo,” ungkap Anies.

Anies kemudian menjelaskan, hiasan bambou getah getih itu hanya dipasang untuk menyambut Asian Games. Jangka waktu yang telah ditentukan terkait dengan pemasangannya juga hanya berkisar 6 bulan.

“Proyeksinya 6 bulan, memang bambu ada masa hidupnya. Alhamdulillah sekarang bisa 11 bulan. Semua yang kita pasang kemarin dalam rangka Asian Games," pungkasnya.*(Marsi)

 

 

 

 

Artikel Terkait
Buka Anggaran Janggal, William PSI Justru Disebut Melanggar Etika
Surya Tjandra Jadi Wamen, PSI: Salah Satu Kader Terbaik dan Berintegritas
Politikus PSI Surya Tjandra Calon Wamen Kemenkumham
Artikel Terkini
Amicus Curiae & Keadilan Hakim
Tiga Warga Meninggal Imbas Longsor dan Lahar Dingin Gunung Semeru
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas