INDONEWS.ID

  • Senin, 16/09/2019 07:50 WIB
  • Presiden Tambahkan Rp6,34 Triliun, Infrastruktur 5 Destinasi Super Prioritas Tuntas 2020

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Presiden Tambahkan Rp6,34 Triliun,  Infrastruktur 5 Destinasi Super Prioritas Tuntas 2020
Jokowi berserta rombongan dalam kunjungan ke Labuan Bajo (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Bukti keseriusan Presiden Jokowi dalam menjadikan pariwisata sebagai prioritas dan sekaligus sebagai leading sektor perekonomian di Indonesia ditunjukannya dalam beberapa kesempatan berbeda. 

Terakhir, ditegaskan lagi oleh presiden dalam kunjungannya di The Kaldera Danau Toba, setelah sebelumnya dalam Rapat Terbatas (Ratas) 15 Juli 2019 di Istana Negara, Jakarta bahwa infrastruktur dasar dan utilitas dasar pendukung sektor pariwisata di 5 destinasi super prioritas harus tuntas tahun depan, 2020. 

Baca juga : Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar

Presiden Jokowi menyampaikan Ada 5 Destinasi Super Prioritas, yang terdiri dari 4 dari 10 Bali Baru yang sudah masuk super prioritas, yakni Danau Toba Sumut, Borobudur Joglosemar, Mandalika Lombok dan Komodo, Labuan Bajo NTT.

Selain itu, ada Plus 1 Calon KEK Likupang di Tanjung Pulisan, Minahasa Utara, Sulut, dari 5 Destinasi Unggulan, yang terdiri dari Sungai Liat Bangka, Tanjung Gunung Bangka, Cikidang Jabar, Likupang Sulut.

Baca juga : Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia

Hingga Agustus 2019 ini, Presiden Joko Widodo telah tuntas mengunjungi semua destinasi super prioritas dan 29 Agustus 2019, presiden telah berkunjung ke Joglosemar dan Borobudur.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, sinergi dengan berbagai pihak terus dilakukan secara intensif untuk mempercepat pembangunan tersebut.

Baca juga : Pemberian Pangkat Istimewa pada Prabowo, TPDI: Presiden Jokowi Tidak Pertimbangkan Rasa Keadilan Korban

Arief Yahya menambahkan pembangunan seluruh utilitas dasar yang terkait dengan Atraksi, Akses, dan Amenitas (3A) harus selesai dan infrastruktur pendukung di lima destinasi wisata super prioritas bisa tuntas sepenuhnya pada 2020.

Arief menyebut, pemerintah telah memberikan tambahan anggaran untuk pengembangan lima destinasi wisata super prioritas sebesar Rp6,34 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Adapun, sebelumnya pemerintah hanya memberikan sebesar Rp2,98 triliun untuk keperluan pembangunan di kelima destinasi wisata tersebut.

Ditambahkannya, ada enam hal yang ditekankan Presiden untuk mengembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Pertama terkait infrastruktur. Kedua memperkuat akses konektivitas menuju ke kawasan destinasi wisata.

"Ketiga, Presiden Jokowi meminta agar fasilitas dasar harus tersedia di lokasi wisata. Keempat berkaitan dengan sumber daya manusia di sekitar destinasi wisata. SDM di sekitar destinasi harus juga dibangun. Agar tidak ada permasalahan di kemudian hari. Semua harus diantisipasi, katanya.

Kelima, destinasi harus memiliki atraksi dan produk-produk khas. Misalnya pasar, pasar seni budaya. Semua harus bisa ditampilkan. Terakhir, Presiden menekankan perlunya dilakukan promosi secara besar-besaran, secara integrasi sehingga betul-betul mendapatkan manfaat dan memberikan efek pertumbuhan pada ekonomi daerah maupun ekonomi nasional.

"Utilitas dasar harus sudah tersedia termasuk di Likupang. Seperti ketersediaan jalan, air bersih, listrik, dan jaringan komunikasi. Harus sudah ada 2020. Nantinya, bukan hanya sektor pariwisata yang menikmati utilitas dasar ini. Industri yang berada di sekitarnya juga akan merasakan dampak itu. Dan ini akan mempercepat pengembangan Likupang," paparnya.

Menpar Arief mencontohkan salah satu destinasi super prioritas Danau Toba. Dari sisi atraksi salah satu danau vulkanik terbesar di dunia itu harus mendapatkan sertifikat Unesco Global Geopark (UGG) pada 2019. Dia berharap September 2019 ini sudah ada keputusan dari UNESCO.

"Dalam framework, pengembangan destinasi itu selalu menggunakan konsep 3A jika ingin menjadi global player maka harus menggunakan global standar. Dengan masuknya geopark di Indonesia dalam daftar UGG, berarti meningkatkan promosi destinasi wisata bahkan hingga ke level dunia," katanya.

Dijelaskannya, impact dari pembangunan juga harus dipikirkan. Karena selain mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara, destinasi super prioritas juga harus memacu peningkatan pendapatan masyarakat. Khususnya yang berada di sekitar objek wisata. Juga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa negara.*(Rikardo)

 

Artikel Terkait
Presiden Jokowi Bertemu Ribuan Nasabah Mekaar di Makassar
Presiden Jokowi Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi, Percepatan Transisi Energi dan Transformasi Digital dalam KTT Khusus ASEAN-Australia
Pemberian Pangkat Istimewa pada Prabowo, TPDI: Presiden Jokowi Tidak Pertimbangkan Rasa Keadilan Korban
Artikel Terkini
Antisipasi Kebijakan Ekonomi dan Politik dalam Perang Iran -Israel
Berangkatkan Lebih dari 10 Ribu Penumpang, Mudik Gratis di Sumut Berhasil Tekan Penggunaan Sepeda Motor
Pimpinan PNM Tegaskan Program Mekaar Solusi bagi Perempuan Indonesia
Kisah Sukses Dewi, Nasabah PNM Kembangkan Bisnis Minuman Kesehatan
Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas