Jakarta, INDONEWS.ID – Untuk meredam kekacauan di dalam negeri yang belum juga berakhir, sekitar 60 pelaku musik menggelar panggung “Musik untuk Republik”. Konser yang menghadirkan musisi lintas generasi dipersiapkan sejak dua bulan lalu untuk meredam kekacauan yang terjadi di Indonesia.
"Dari musisi ada keresahan yaitu terkait adanya polarisasi setelah pesta demokrasi yang sudah kita jalankan bersama. Dari saya pribadi, hingga saat ini masih susah berkomunikasi dengan keluarga sendiri cuma karena berbeda pilihan. Harapan dari acara ini bisa mengurangi polarisasi itu," kata Raiden Sudjono, Ketua Pelaksana acara Musik untuk Republik di Jakarta Selatan, Selasa (17/9).
Panggung Musik untuk Republik ini akan tampil di panggung selama tiga hari yaitu pada 18-20 Oktober 2019 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jawa Barat. Pemilihan tempat ini berkiblat pada tradisi panggung Woodstock di Amerika Serikat.
"Kita terinspirasi Woodstock, gerakan mulia mencintai damai menghindari perang," kata Raiden.
Achmad Albar mengatan, kiranya acara itu bisa meredam sekaligus memersatukan bangsa yang kini dirasa masih terpecah belah.
Karena itu, para musisi itu masing-masing membawakan satu lagu nasional yang diaransemen sendiri. "Ini suatu rencana yang baik untuk mempersatukan NKRI tetap menjaga kekuatan NKRI dan kami sendiri sadari dari Godbless bahwa banyak perpecahan di antara kita. Sangat kami rasakan 01 dan 02, sampai akhir-akhir ini pun masih tersisa. Mudah-mudahan semua berjalan lebih baik nantinya," kata Achmad Albar.
Sejumlah musisi papan atas akan tampil di panggung itu antara lain, Godbless, Candil, Kikan, Doddy Katamsi, Edo Kondologit, Gugun GBS, Iis Dahlia, Inul Daratista, Iwa K, Glenn Fredly, Ike Nurjanah, Jamrud, Java Jive, Kla Project, NTRL, Kadri Mohamad, Laze, Kotak, Naff, /Rif, Pas Band, Sandhy Sondoro, Siksakubur, Siti Badriah, Slank, The Groove, Superglad, The Fly, The Virgin, Tony Q Rastafara, Voodoo, dan lain-lainnya. (Very)