INDONEWS.ID

  • Kamis, 19/09/2019 23:59 WIB
  • Bantu Masyarakat Korban Karhutala, UNS Solo Sediakan Alat Bantu Pernapasan

  • Oleh :
    • Mancik
Bantu Masyarakat Korban Karhutala, UNS Solo Sediakan Alat Bantu Pernapasan
Alat bantu pernapasan untuk korban kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.(Foto:Dokumentasi BNPB)

Jakarta,INDONEWS.ID - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta telah menemukan teknologi khusus bagi warga di Riau dan Palangkaraya.Teknologi tersebut berupa alat bantu pernapasan bagi warga yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Jakarta, Kamis,(19/09/2019)

Teknologi alat bantu pernapasan ini diciptakan oleh Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UNS,Darmawan Ismail pada tahun 2015 dan telah dilakukan proses uji coba sebelum digunakan oleh masyarakat. Adapun penggunaan alat bantu pernapasan ini dapat digunakan oleh siapa saja dan setiap tempat yang membutuhkannya.

"Sudah kami ujicoba dan hasilnya lebih bagus dibandingkan dengan menggunakan masker biasa. Artinya udara yang dihirup ketika menggunakan alat tersebut lebih bersih," kata Darmawan.

Darmawan menjelaskan, pihaknya terus melakukan upaya terhadap penggunaan alat bantu pernapasaan ini agar masyarakat yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan segera mendapatkan pertolongan. Pihak UNS Solo juga bekerja sama dengan pihak FK Universitas Riau untuk penggunaan alat bantu pernapasan ini.

"Tim akan memberikan pelatihan di Riau dan Palangkaraya, sehingga warga bisa membuat alat ini. Cara membuat cukup mudah serta bahan yang digunakan mudah didapat. Dan tentunya biaya pembuatan sangat murah yaitu per unitnya sekitar Rp 25.000," jelas Darmawan.

Darmawan kemudian menjelaskan, bahan pembuatan alat bantu pernapasan ini terdiri dari kain kristik, kain tipis, perekat lepas pasang, tali bis, tali elastis, filter akuarium, mika tebal, selang aquarium, bola plastik mainan, spons dan Sarung tangan/hand scoon.

Sementara alat yang digunakan yaitu plaster, spidol, gunting, cutter, penggaris, lem tembak/lilin dan hecter.Alat ini akan bekerja untuk membantu masyarakat yang terdampak terhindar dari bahaya asap.

Adapun mekanisme kerja dari alat ini adalah udara kotor masuk ke kotak humidifier melewati filter depan yang dilembabkan dengan air dan deterjen sebagai penyaring dan aroma theraphy.

Deterjen tersebut bekerja sebagai pengikat karbon atau penyaring sehingga udara bersih dapat dihirup melalui selang dan melewati katup bagian bawah dari masker.Kemudian udara kotor dibuang melalui katup bagian atas dari masker dan keluar dari sistem SUNS(tidak bercampur).*

 

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Pj Bupati Maybrat Temui Tiga Jenderal Bintang 3 di Kemenhan, Bahas Ketahanan Pangan dan Keamanan Kabupaten Maybrat
Mengenal Lebih Jauh Ayush Systems of Medicine India dan Perannya di WHO
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas