INDONEWS.ID

  • Senin, 23/09/2019 23:59 WIB
  • Kerusuhan di Wamena, Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Menahan Diri

  • Oleh :
    • very
Kerusuhan di Wamena, Presiden Jokowi Minta Semua Pihak Menahan Diri
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjawab wartawan usai mengikuti rapat intern dengan Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/9) siang. (Foto: Setkab.go.id)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aparat keamanan untuk menyelesaikan kerusuhan di Wamena, Papua, dengan cara-cara proporsional dan profesional.

“Jangan sampai penyelesaian itu membangun dengan emosi yang pada akhirnya aparat itu melakukan tindakan-tindakan yang uncontrol, itu yang tidak kita inginkan,” kata Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjawab wartawan usai mengikuti rapat intern dengan Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/9) siang.

Baca juga : Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi

Moeldoko mengakui jika dalam kerusuhan yang terjadi di Wamena terdapat korban, termasuk di pihak aparat keamanan, yaitu TNI dan Polri. Namun Moeldoko menegaskan, tidak ada instruksi bagi aparat untuk melakukan tindakan represif dalam menangani kerusuhan di Wamena itu.

“Semuanya diminta untuk menahan diri, karena ini sangat berkaitan dengan apa yang terjadi di PBB. Jadi jangan kita memunculkan situasi yang tidak bagus. Jadi semuanya harus terkontrol dengan baik aparat keamanan, tidak ada langkah-langkah yang eksesif, tetapi juga keamanan menjadi kebutuhan bersama,” jelas Moeldoko seperti dikutip setkab.go.id.

Baca juga : Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi

Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dipicu adanya isu yaitu ada seorang guru yang melakukan rasis. Padahal, menurutnya, itu tidak ada. Kapolri juga mengatakan bahwa hal itutidak ada itu. Sudah dicek ke sekolahan  itu tidak yang terjadi seperti itu.

“Tapi begini ya, karena situasi ini, sekali lagi, situasi ini adalah situasi yang diprovokasi dalam rangka menciptakan situasi untuk konsumsi…,” kata Moeldoko.

Baca juga : Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen

Dia menegaskan kembali bahwa kita harus menyikapi ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai nanti kita juga ikut terbawa emosi, terpancing dan seterusnya. “Kita sudah menyampaikan hal itu kepada aparat keamanan di wilayah,” tegasnya.

Kepala Staf Kepresidenan itu menduga adanya provokasi yang memicu terjadinya kerusuhan di Wamena. Harapannya, aparat dipancing untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat sehingga nanti di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agenda itu bisa dimaasukan. “Kita sudah tahu agendanya ke mana ya,” jelasnya. (Very)



Artikel Terkait
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Artikel Terkini
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Kementerian PUPR Tuntaskan Pembangunan Enam Titik Sumur Bor Bertenaga Matahari di Mamuju
Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas