INDONEWS.ID

  • Sabtu, 28/09/2019 11:50 WIB
  • Presiden Jokowi Segera Jadwal Ulang Pertemuan dengan BEM Indonesia

  • Oleh :
    • Mancik
Presiden Jokowi Segera Jadwal Ulang Pertemuan dengan BEM Indonesia
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.(Foto:Kompas.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menerangkan, Presiden Jokowi segera mengatur ulang jadwal pertemuan dengan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) Indonesia. Hal ini dilakukan setelah pertemuan yang telah diagendakan sebelumnya belum dapat dilaksanakan oleh BEM dan Presiden.

Ngabalin dalam keterangannya kepa media menjelaskan, presiden pada prinsipnya ingin mendengarkan masukan dari seluruh masyarakat maupun mahasiwa sebagai generasi penerus bangsa. Demi mendapatkan masukan positif kepada pemerintah, ruang dialog dibuka secara luas oleh presiden selaku kepala negara dan pemerintahan.

"Terserah kapan mereka mau. Yang pasti kepala negara adalah simbol negara, harkat martabat harus dijaga dan dihormati. Jadi kalau mau ketemu presiden, presiden membuka pintu selebar-lebarnya, tinggal nanti kita atur waktu dengan baik," kata Ngabalin sebagaimana dilansir detiknews, Jakarta,Sabtu,(28/09/2019)

Mengingat agenda presiden sangat padat, lanjut Ngalin, perwakilan BEM juga tidak perlu menyampaikan syarat-syarat yang rumit sebelum melakukan pertemuan dengan presiden. Dengan demikian, rencana pertemuan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan keinginan mahasiswa.

Selama beberapa hari ini terakhir, kata Ngabalin, BEM memberikan aspirasinya lewat aksi demonstrasi.Namun, ia menegaskan,alangkah lebih baiknya aspirasi mahasiwa tersebut langsung disampaikan kepada presiden.

"Nggak usah pakai syarat-syarat segala macam. Yang penting bisa ketemu presiden dan pesannya sampai. Kan daripada selama ini hanya berteriak di jalan, itu pun diterima dengan baik oleh presiden," ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, presiden sebenarnya sudah mengetahui keinginan dari seluruh masyarakat dan terutama mahasiwa yang melakukan aksi demonstrasi selama beberapa hari terakhir. Masukan-masukan dari mahasiswa didengarkan sehingga pemerintah batal mengesahkan beberapa RUU yang telah dibahas bersama dengan DPR.

Namun, ia menambahkan, presiden juga ingin mendengarkan langsung aspirasi dari mahasiswa. Pertemuan langsung ini akan membuka ruang dialog yang lebih untuk mempertemukan keinginan pemerintah dengan keinginan dari seluruh mahasiswa.

"Kita sudah sampaikan juga kepada presiden apa yang mereka tuntut, sudah sampai ke presiden. Makanya presiden menunda pengesahan 4 RUU kan. Nggak usah pakai syarat-syarat. Ini kan mahasiswa mau bertemu dengan presiden, pemimpin pemerintahan RI. Jadi kita atur tata caranya supaya bisa bicara dengan baik. Silakan," tutupnya.

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Serius Maju Pilgub NTT 2024, Ardy Mbalembout Resmi Mendaftar di DPD Demokrat
Sekjen Kemendagri Dorong Pemprov DKI Jakarta Optimalkan Pengelolaan Urbanisasi
Peringati Hari Kartini, Ketua DWP Kemendagri Bicara Soal Pemimpin Wanita Masa Kini
Pj Bupati Maybrat Jajaki Kerjasama dengan Asdep Pengembangan Logistik Nasional
Bupati Tanah Datar Temui Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR RI
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas