INDONEWS.ID

  • Senin, 21/10/2019 23:59 WIB
  • Parpol Ramai-ramai Merapat ke Pemerintah, NasDem Beri Sinyal jadi Mitra Kritis Jokowi

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Parpol Ramai-ramai Merapat ke Pemerintah, NasDem Beri Sinyal jadi Mitra Kritis Jokowi
Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Membaca fenomena maraknya beberapa partai politik yang awalnya berseberangan dengan Jokowi di Pilpres 2019 kini mulai berbondong-bondong merapat ke Istana untuk bersatu dengan Pemerintah selama lima tahun ke depan. 

Hal itu membuat Nasdem buka suara. Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago memberi sinyal akan menjadi mitra kritis bagi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma`ruf Amin bila semua parpol bergabung dalam kabinet selama lima tahun ke depan.

"Dengan menjadi mitra kritis maka NasDem telah melaksanakan dua fungsi, fungsi sebagai Pengawal presiden sekaligus juga menjadi penyambung aspirasi rakyat," kata Irma saat dihubungi seperti dikutip dari CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (21/10).

Pada Senin petang tadi, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto didampingi Wakil Ketua Umum Parpol tersebut, Edhy Prabowo, mendatangi Istana Kepresidenan dan menyatakan menerima tawaran masuk kabinet Jokowi.

Lebih lanjut, Irma mengatakan NasDem akan mengambil peran untuk melakukan fungsi mekanisme pengawasan terhadap kekuasaan pemerintahan. Ia tak ingin fungsi kontrol terhadap kekuasaan itu tak berjalan tatkala seluruh parpol berada di dalam pemerintahan.

"Harus dipahami bahwa jika semua parpol berada di dalam, lalu siapa yg Akan melakukan check and balance?" kata dia.

Melihat itu, Irma menyatakan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh akan menjadikan parpol tersebut agar dapat memfasilitasi aspirasi masyarakat. Sebab, mereka tak ingin muncul parlemen jalanan akibat tak adanya saluran parpol untuk memfasilitasi aspirasi tersebut.

"Menjadi pengawal pemerintah sekaligus sebagai penyambung aspirasi rakyat itu tepatnya sikap Nasdem," kata dia.

Selain itu, Irma menanggapi soal Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat yang menolak ditawarkan menjadi menteri di pemerintahan Jokowi-Ma`ruf Amin. Alasannya, kata Irma, Viktor lebih memilih tetap menjadi gubernur ketimbang menteri.

"Ya [menolak], Beliau lebih memilih tetap sebagai Gubernur," kata Irma. *(Rikardo). 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Lagu Rujak Maznah ke Tuju ! Popular di Radio Bandung dan Jakarta
Mantap! PNM Jambi Nasilitasi Nasabah Pamerkan Produk di Bandara Sultan Thaha
Beri Peringkat idAA+, Pefindo Sebut PNM Punya Kas Internal Rp1,3 T dan Fasilitas Kredit Rp12 T untuk Bayar Utang
Tumpuan Pemenuhan Kebutuhan Beras, Fakultas Pertanian IPB Perkenalkan Sistem Padi Gogo
Top! Bayar Utang Jatuh Tempo, Pefindo Beri Rating idAA Plus untuk PNM
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas