INDONEWS.ID

  • Jum'at, 27/12/2019 11:45 WIB
  • Bebas Bersyarat, Ratna Sarumpaet ke Jokowi: Tetap Akan Kritik Pemerintah

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Bebas Bersyarat, Ratna Sarumpaet ke Jokowi: Tetap Akan Kritik Pemerintah
Aktivis Ratna Sarumpaet Bebas Bersyarat (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ratna Sarumpaet akan tetap mengkritik pemerintah usai bebas bersyarat dari kasus hoax. Dia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) kapok memenjarakannya lantaran usianya yang sudah tua.

"Itu kan tabiat saya. Jadi saya rasa mudah-mudahan Pak Jokowi juga kapok memenjarakan saya. Nggak ada gunanya juga, saya orang tua. Masa kalau saya mengkritik terus saya dimarahin lagi, nggak boleh begitu dong. Kita negara demokrasi," kata Ratna di rumahnya di Jl Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2019).

Ratna mengatakan tugasnya sebagai aktivis adalah menyampaikan kritik terhadap pemerintah. Menurut dia, kritik yang disampaikan merupakan bentuk kecintaannya terhadap bangsa.

"Tugas saya sebagai aktivis adalah kritik dan itu bantuan buat Pak Jokowi, kalau beliau nggak saya kritik, berarti saya tidak sayang sama dia atau tidak sayang sama bangsa saya. Jadi kapan mulai mengkritik nggak usah ditanya juga ya," jelasnya.

Lebih lanjut, Ratna memaparkan, selama di penjara, dirinya tidak memiliki beban. Dia mengaku ikhlas menjalani hukuman bui yang diterimanya.

"Ya pasti ada kesalahan saya, tetapi juga pasti ada izin dari Allah SWT, dan saya percaya ada sesuatu yang baik di balik kesempatan yang diberikan kepada saya. Jadi saya seperti di lapas, aku nggak berpikir tentang waktu kapan pulang begitu. Saya menikmati saja begitu, apa yang bisa saya lakukan ya saya lakukan, saya baca, menulis," tuturnya.

"Saya kan di lapas nggak sampai dua bulan. Jadi sebenarnya happy-happy aja. Kalau saya sih so far kalau kita bicara beban awal-awalnya memang saya agak terganggu. Tetapi pada akhirnya saya menyadari bahwa ini sudah terjadi, lalu mau ke mana kan dan kita nggak bisa marah sama siapa-siapa, apalagi kepada Tuhan kita nggak bisa marah," imbuh Ratna.

Dia mengatakan akan melakukan wajib lapor satu kali dalam satu bulan hingga 21 Agustus 2020. Selama dipenjara, Ratna menjelaskan hikmah yang didapat adalah bisa menelurkan satu buku yang rencananya akan dirilis tahun depan.

"Akhirnya saya menulis otobiografi. Ya itu salah satu hikmahnya dan saya banyak belajar. Saya juga termasuk juga dalam beribadah ya itu juga bagian dari teguran dari Tuhan kepada saya,"*

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Kementerian PUPR Tuntaskan Pembangunan Enam Titik Sumur Bor Bertenaga Matahari di Mamuju
Kemenangan Prabowo-Gibran Peluang Bagi Pengembangan Ekonomi Kelautan dan Konektivitas Antarpulau
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas