INDONEWS.ID

  • Sabtu, 18/01/2020 11:30 WIB
  • 11 Tentara Amerika Alami Gegar Otak atas Serangan Militer Iran

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
11 Tentara Amerika Alami Gegar Otak atas Serangan Militer Iran
Pasukan Amerika Serikat di Irak (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Komandan Pusat Amerika Serikat mengungkap 11 personil militer negara itu yang ditempatkan di sebuah pangkalan udara di Irak mengalami gejala gegar otak. Ke-11 pasukan militer itu juga sudah diterbangkan ke luar dari Irak untuk menjalani pemeriksaan kesehatan setelah Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan udara itu.

“Tidak ada tentara Amerika Serikat yang terbunuh dalam serangan 8 Januari lalu yang ditargetkan Iran ke pangkalan udara Al-Asad. Namun ada beberapa tentara yang harus dirawat karena gejala gegar otak akibat dampak dari ledakan dan kondisi mereka sekarang masih dievaluasi,” kata Bill Urban, Kapten Angkatan Laut Amerika Serikat, Kamis, 16 Januari 2020, seperti dikutip dari rt.com.

Baca juga : Presiden Iran: Sangat Mudah Habisi Para Jenderal AS, Jika Tentaranya Mau

Setelah dilakukan evaluasi lebih lanjut, delapan tentara diterbangkan keluar Irak untuk mendapat perawatan kesehatan lebih lanjut di Jerman. Sedangkan tiga tentara lainnya dibawa ke kamp Arifjan, yakni sebuah instalasi Angkatan Darat Amerika Serikat di Kuwait.

“Tentara yang sakit untuk sementara dibawa keluar dari penyebab mereka mengalami kondisi itu. Kesehatan dan kenyamanan para prajurit kami adalah prioritas dan kami tidak mendiskusikan terbuka kondisi kesehatan individu,” kata Urban yang menolak memberi keterangan lebih jauh tentang kondisi tentara tersebut.

Baca juga : Soal Pesawat Ukraine Tertembak, Ayatollah Pasukan Iran Berhentilah Merasa Bersalah

Tentara AS melihat lokasi pangkalan udara Ain al-Asad yang hancur akibat hantaman rudal Iran di provinsi Anbar, Irak, 13 Januari 2020. Garda Revolusi Iran meluncurkan puluhan rudal ke pangkalan udara Ain al-Asad di Irak pada Rabu (8/1) dini hari waktu setempat. REUTERS/John Davison

Pangkalan militer pimpinan Amerika Serikat di Irak terbakar setelah dihantam dua rudal balistik yang ditembakkan dari Iran. Serangan rudal itu dilakukan setelah Amerika Serikat melancarkan serangan drone ke dekat Ibu Kota Bagdad, Irak pada 3 Januari 2020 dan menewaskan Qassem Soleimani, Kepala Pasukan khusus Quds, Garda Revolusi Iran. Pasukan Quds memainkan peran penting dalam menumpas teroris Islamic State (ISIS) di Suriah dan Irak.

Baca juga : Kejutkan Dunia, Ternyata Ini Alasan Donald Trump Perintahkan Pembunuhan Qassem Sulaimani

Kematian Soleimani yang berpangkat jenderal itu telah memantik ketegangan antara Washington dan Teheran. Kondisi ini juga telah mendesak anggota parlemen Irak meloloskan sebuah resolusi yang memerintahkan pasukan militer Amerika Serikat angkat kaki dari Irak.*

Artikel Terkait
Presiden Iran: Sangat Mudah Habisi Para Jenderal AS, Jika Tentaranya Mau
Soal Pesawat Ukraine Tertembak, Ayatollah Pasukan Iran Berhentilah Merasa Bersalah
Kejutkan Dunia, Ternyata Ini Alasan Donald Trump Perintahkan Pembunuhan Qassem Sulaimani
Artikel Terkini
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas