INDONEWS.ID

  • Sabtu, 18/01/2020 12:05 WIB
  • Penegasan Jokowi Soal Rencana Investasi di Ibu Kota Baru Indonesia

  • Oleh :
    • Mancik
Penegasan Jokowi Soal Rencana Investasi di Ibu Kota Baru Indonesia
Presiden Jokowi menegaskan rencana pemerintah terhadap investasi di ibu kota baru dalam bentuk kerjasama.(ANTARA FOTO)

Jakarta,INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo memberikan penegasan terhadap rencana pemerintah untuk menerima invetasi asing di lokasi ibu kota baru Indonesia. Rencana investasi asing tersebut dilakukan dalam bentuk kerjasama antara Indonesia dengan negara yang ingin menanamkan modalnya di lokasi tersebut.

Jokowi menerangkan, keinginan pemerintah untuk menghadirkan investor di daerah ibu kota baru tersebut tidak seperti skema yang dibayangkan oleh masyarakat yakni dalam bentuk utang. Pada prinsipnya, pemerintah mengajak kerjasama antara dengan melihat potensi yang ada di Kalimantan Timur.

Baca juga : Presiden Boleh Memihak, Perludem: Pernyataan Jokowi Sangat Dangkal dan Berpotensi Jadi Pembenar Bagi Dirinya

"Yang kami tawarkan tidak (dalam bentuk) pinjaman. Kedua, tidak ada government guarantee, jadi semua kerja sama," kata Jokowi kepada media di Istana Negara, Jumat,(17/01/2020) kemarin.

Jokowi juga menjelaskan, pemerintah saat ini telah menyiapkan bentuk kerjasama yang akan dilakukukan dengan negara-negara yang ingin melakukan investasi. Namun, hingga saat ini, ia belum memberikan penjelasan secara rici terkait dengan skema kerjasama yang bersama dengan calon investor tersebut.

Baca juga : Presiden Jokowi: Kemitraan ASEAN-UE Harus Didasarkan pada Prinsip Kesetaraan

Lebih lanjut, Jokowi menerangkan, pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk memberikan gaji kepada beberapa tokoh internasional yang telah ditunjuk sebagai dewan pengarah pembangunan ibu kota baru. Pemerintah hanya memberikan semacam bentuk penghargaan kepada tokoh tersebut.

"Loh itu penghargaan yang tinggi, kami kan negara yang besar, jangan pesimis begitu. (menjadi dewan pengarah) ibu kota negara itu penghargaan, untuk duduk di dewan pengarah perpindahan ibu kota negara. Ini kerjaan besar dan akan jadi sejarah," jelasnya.

Baca juga : Presiden Joko Widodo Didamping Ketua MPR, Buka Munas HIPMI XVII di Surakarta

Selain itu, ia menegaskan, pilihan untuk dewan pengarah pembangunan ibu kota baru jatuh kepada ke Pangeran MBZ, CEO Softbank Masayoshi Son, dan mantan perdana menteri Inggris Tony Blair. Pemerintah belum merencanakan untuk menambahkan jumlah dewan pengarah terhadap pembangunan ibu kota baru pengganti Jakarta.

"Tiga dulu saja," tutupnya.*

Artikel Terkait
Presiden Boleh Memihak, Perludem: Pernyataan Jokowi Sangat Dangkal dan Berpotensi Jadi Pembenar Bagi Dirinya
Presiden Jokowi: Kemitraan ASEAN-UE Harus Didasarkan pada Prinsip Kesetaraan
Presiden Joko Widodo Didamping Ketua MPR, Buka Munas HIPMI XVII di Surakarta
Artikel Terkini
Sekjen Kemendagri Dorong Pemprov DKI Jakarta Optimalkan Pengelolaan Urbanisasi
Peringati Hari Kartini, Ketua DWP Kemendagri Bicara Soal Pemimpin Wanita Masa Kini
Pj Bupati Maybrat Jajaki Kerjasama dengan Asdep Pengembangan Logistik Nasional
Bupati Tanah Datar Temui Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR RI
Sidang Ketiga Gugatan 11 Triliun, Kemenkeu dan Bank Indonesia Hadir Tanpa Kelengkapan Administrasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas