INDONEWS.ID

  • Minggu, 03/09/2017 20:44 WIB
  • Presiden Jokowi Utus Menlu Retno ke Myanmar Bahas Rohingya

  • Oleh :
    • very
Presiden Jokowi Utus Menlu Retno ke Myanmar Bahas Rohingya
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Foto: Setkab.go.id)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah Indonesia sangat serius menyikapi permasalahan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar. Karena itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Myanmar.

“Atas perintah Presiden dan setelah berkomunikasi dengan Pemerintah Myanmar, sore ini (Minggu) saya akan berangkat menuju Myanmar untuk bertemu dengan State Counsellor/Menlu Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi,” kata Menlu RI, Retno Marsudi, sebelum berangkat menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu (3/9).

Baca juga : Terima Menlu Arab Saudi, Presiden Jokowi Ingin Bangun `Indonesian House` di Kota Makkah

Selain bertemu State Counsellor / Menlu Daw Aung San Suu Kyi, Menlu Retno juga direncanakan akan bertemu Commander in Chief of Defense Services, Senior General U Min Aung Hlaing, Menteri pada kantor Presiden, U Kyaw Tint Swe, dan Nasional Security Advisor, U Thaung Tun.

“Perjalanan ke Myanmar membawa amanah masyarakat Indonesia agar Indonesia dapat membantu atasi krisis kemanusian dan juga harapan dunia Internasional agar krisis kemanusiaan segera diselesaikan,” kata Menlu Retno.

Baca juga : Presiden Jokowi Sebut PDIP Kuat Karena Mengakar Sampai ke Akar Rumput

Menlu mengatakan, menyikapi situasi yang memanas di Rakhine State, Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah guna mendorong Pemerintah Myanmar untuk segera memulihkan keamanan dan stabilitas.

Melalui pernyataan tertulis yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri RI, tangal 29 Agustus 2017, Pemerintah meminta semua pihak di Rakhine State menghentikan aksi kekerasan, memberikan perlindungan keamanan secara inklusif, memulihkan keamanan serta menghormati hak asasi manusia masyarakat di Rakhine State termasuk masyarakat Muslim.

Baca juga : Terima Menlu Singapura, Presiden Bahas Persiapan Leader`s Retreat

Mengingat dinamisnya situasi di Rakhine State, Menlu Retno terus melakukan komunikasi dengan National Security Advisor Myanmar Amb. U Thaung Tun, Menlu Bangladesh Mahmood Ali, dan mantan Sekjen PBB, Kofi Annan, yang Menjadi Ketua Advisory Commission on Rakhine State.

Komunikasi dan koordinasi tersebut bertujuan untuk mengetahui situasi di lapangan dan upaya yang dapat dilakukan untuk bantuan kemanusiaan.

Menlu mengatakan, sebagai tindak lanjut dari rencana program bantuan Indonesia ke Myanmar dan situasi di lapangan, pada 31 Agusus 2017 lalu, Menlu Retno meluncurkan Program Humanitarian Assistance for Sustainable Community (HASCO) untuk Myanmar. Program tersebut merupakan komitmen dari 11 (sebelas) LSM yang tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM).

Program itu bertujuan untuk memberikan bantuan jangka menengah dan panjang bagi rakyat Myanmar secara inklusif, khususnya di Rakhine State, dalam 4 jenis program yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pembangunan kapasitas. Bantuan senilai US$ 2 juta itu merupakan donasi masyarakat Indonesia.

Mesin diplomasi Indonesia juga terus bergerak optimal agar dapat membantu mengatasi krisis kemanusiaan tersebut. Menlu RI aktif melakukan komunikasi dengan Sekjen PBB, Antonio Guterres, untuk membahas situasi di Rakhine pada 1 September 2017.

Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam pembahasan tersebut yaitu pentingnya untuk segera mengatasi situasi kemanusiaan saat ini di Rakhine State dan seruan agar semua bentuk kekerasan harus dihentikan serta proteksi kepada semua umat.

“Sekjen PBB mengapresiasi peran Indonesia dan harapkan Indonesia lanjutkan perannya dalam membantu penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine State,” kata Menlu Retno.

Pada tingkat nasional, guna mendapatkan pandangan dan masukan terkait situasi di Rakhine State dari tokoh-tokoh Islam di Indonesia, Menlu RI dan Wamenlu RI telah melakukan pertemuan dengan wakil-wakil dari MUI, PBNU, Muhamadiyah dan KAHMI pada 2 September 2017. Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI menyampaikan perkembangan di Rakhine State dan langkah cepat yang telah diambil pemerintah untuk menanggapi situasi di Rakhine State.

Beberapa poin yang menjadi perhatian bersama antara lain, pentingnya Myanmar segera mengembalikan keamanan di daerah Rakhine State dan menghormati hak-hak masyarakat termasuk penduduk yang beragama Islam.

Para tokoh Agama juga menekankan pentingnya segera menghentikan segala bentuk tindak kekerasan terhadap penduduk dan umat Islam di Rakhine State serta melindungi seluruh penduduk di Myanmar. Selain itu, Menlu RI dan para tokoh Islam juga menekankan pentingnya agar akses kepada lembaga kemanusiaan internasional dan lembaga kemanusiaan dari Indonesia dapat segera terlaksana. (Very)

Artikel Terkait
Terima Menlu Arab Saudi, Presiden Jokowi Ingin Bangun `Indonesian House` di Kota Makkah
Presiden Jokowi Sebut PDIP Kuat Karena Mengakar Sampai ke Akar Rumput
Terima Menlu Singapura, Presiden Bahas Persiapan Leader`s Retreat
Artikel Terkini
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
PTPN IV Regional 4, Bangun Tempat Wudhu Masjid Tuo
Pj Bupati Maybrat Temukan Fakta Mengejutkan Saat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Utara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas