Nasional

Dewan Pakar BPIP: Tridharma Perguruan Tinggi sarana aktualisasi Pancasila

Oleh : luska - Jum'at, 12/08/2022 17:12 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Dengan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi civitas akademika Universitas Sriwijaya dapat berperan sebagai garda terdepan dslak aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Hal itu disampaikan oleh Dr. Darmansjah Djumala, MA, Dewan Pakar BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru Fakultas Ekomomi, Universitas Sriwijaya, 10 Agustus 2022.

Dikatakan oleh Djumala, yang pernah bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Austria dan PBB di Wina, Tridharma Perguruan Tinggi terdiri dari pendidikan,  penelitian dan pengabdian masyarakat. Sebagai mahasiswa baru FE Unsri, para mahasiswa harus meresapi arti 3 misi perguruan tinggi itu. Mahasiswa sebagai peserta didik harus mendukung proses pendidikan di perguruan tinggi dg cara belajar scr disiplin dan bertanggung jawab agar tamat sesuai target. Di bidang penelitian, mahasiswa diharapkan bisa belajar meneliti fenomena sosial ekonomi di bawah bimbingan dosen.  Di bidang pengabdian terbuka lebar kesempatan bg mahasiswa utk melakukan kegiatan sosial kemanusiaan melalui organisasi mahasiswa. 

Djumala, yangg pernah menjabat sbg Kepala Sekretariat Presiden/Sekretaris Presiden, menekankan bahwa dg melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, pengabdian) sejatinya para mahasiswa sedang mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan, penelitian dan pengabdian sarat dengan nilai kemanusiaan dan keadilan seperti dititahkan oleh sila ke-2 dan ke-5. Oleh karena itu, lanjut Djumala, dengan aktif mengikuti proses belajar-mengajar dan kegiatan kemahasiswaan di kampus dlm kerangka Tridharma Perguruan Tinggi, mahasiswa sdh membantu menerapkan Pancasila dlm kehidupan kampus. 

Dalam berkegiatan di kampus, Djumala menghimbau para mahasiswa hendaknya dapat memahami dengan baik Wawasan Kebangsaan. Wawasan  Kebangsaan bisa dilihat dr 3 dimensi: geografis, politik dan sosial budaya. Dr aspek geografis, kebangsaan adl cara melihat Indonesia sbg satu kesatuan  wilayah dr Sabang hingga Merauke, dari Miangas ke Pulau Rote, yang terdiri dari ribuan pulau. Secara politik, wawasan kebangsaan adl cita2 dan aspirasi  bangsa yang bersumber dari satu ideologi Pancasila. Sedangkan dari dimensi sosial budaya, wawasan kebangsaan adl cara melihat bangsa Indonesia sebagai sebuah entitas masyarakat yg majemuk dengan beragam etnik, suku dan agama.

Djumala  mengharapkan agar mahasiswa dpt menunjukkan sikap dan prilaku yg bernafaskan Pancasila, yaitu moderat, toleran dan menghargai keberagaman: prilaku  yg menghindari kekerasan dan menghargai perbedaan. Justru karena dengan watak masyarakat spt itulah Indonesia tetap bersatu dlm kemejemukan yg dinaungi nilai-nilai Pancasila. (Lka)

Artikel Terkait