Internasional

langgar Hukum Internasional, Indonesia dan Arab Saudi Kutuk Serangan Israel ke Iran

Oleh : donatus nador - Sabtu, 26/10/2024 22:18 WIB


Serangan angkatan udara Israel ke Iran ditentang banyak negara karena dinilai melanggar hukum internasional. Foto tangkapan layar

Jakarja INDONEWS.ID -Serangan angkatan udara Israel ke Iran ditentang banyak negara karena dinilai melanggar hukum internasional. Indonesia dan Arab Saudi kompak mengutuk serangan tersebut.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan kecadalam pernyataannya di akun resmi X, @Kemlu_RI, Sabtu (26/10).

Kemlu menegaskan serangan itu merupakan peningkatan dan perluasan konflik yang menentang hukum internasional sepenuhnya.

“Semua pihak juga harus menahan diri semaksimal mungkin dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan serta menimbulkan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan,” kata Kemlu RI dalam pernyataan itu.

Indonesia juga menegaskan bahwa pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina merupakan akar permasalahan konflik di Timur Tengah.

Indonesia memandang satu-satunya cara untuk menciptakan perdamaian di kawasan adalah mewujudkan negara Palestina yang merdeka dalam kerangka Solusi Dua Negara.

"Oleh karena itu, Indonesia menekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut guna mengakhiri pendudukan ilegal tersebut".

Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan PBB menjalankan tanggung jawabnya sesuai Piagam PBB untuk menghentikan sesegera mungkin semua bentuk kekerasan yang dilakukan Israel.

"Termasuk tindakan genosida terhadap Rakyat Palestina di Gaza dan serangan terhadap pasukan UNIFIL di Lebanon".

Arab Saudi juga menyampaikan kecaman terhadap tindakan militer Israel yang menargetkan Iran sebagai "pelanggaran kedaulatannya" dan hukum internasional.

Arab Saudi mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan meminta masyarakat internasional untuk mengambil tindakan guna meredakan ketegangan dan mengakhiri konflik di kawasan tersebut.

Eskalasi kekerasan yang cepat ini telah meningkatkan kekhawatiran di seluruh kawasan dan sekitarnya akan perang yang lebih luas, mempertemukan Israel dengan Iran dan sekutu-sekutu yang disebut sebagai "poros perlawanan" di berbagai front.

Diketahui, jet tempur Israel menyerang Iran apaa Sabtu (26/10) dini hari. Media pemerintah Iran melaporkan bahwa ledakan kuat terdengar di sekitar ibu kota, Teheran, tanpa memberikan rincian penyebab ledakan tersebut.

"Beberapa menit lalu, suara ledakan keras terdengar di sekitar Tehran, namun sumber suara tersebut belum jelas," seperti dilaporkan oleh TV negara Iran.

Selain itu, seorang reporter AFP juga mengonfirmasi mendengar suara ledakan di Teheran.

Israel pun menyatakan serangan ke target militer Iran telah selesai, di mana rudalnya disebut berhasil menghantam fasilitas manufaktur senjata Teheran.

"Berdasarkan intelijen, pesawat IAF (angkatan udara) menyerang fasilitas produksi rudal yang digunakan untuk memproduksi rudal yang ditembakkan Iran ke Negara Israel selama tahun lalu," kata militer dalam sebuah pernyataan.

"Secara bersamaan, IDF (militer) menyerang susunan rudal permukaan-ke-udara dan kemampuan udara Iran tambahan, yang dimaksudkan untuk membatasi kebebasan operasi udara Israel di Iran," katanya.

Artikel Lainnya