Jakarta, INDONEWS.ID - Dewan Pimpinan Nasional Vox Point Indonesia akhirnya mengeluarkan pernyataan menyikapi pemberitaan tentang rencana perayaan Natal Bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada 5 Januari 2018 mendatang.
“Mencermati perkembangan Media Sosial berkaitan rencana Perayaan Natal di Monumen Nasional (Monas), perlu kami sampaikan bahwa Vox Point Indonesia tidak terlibat dengan agenda Perayaan Natal di Monumen Nasional (Monas) secara kelembagaan, bahkan tidak ada dalam agenda kepengurusan Vox Point Indonesia untuk mengusulkan kepada Pemda DKI Jakarta,” ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Vox Point Indonesia Yohanes Handojo Budhisejati, bersama Sekretaris Jenderal Lidya Natalia Sartono, melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Yohanes membenarkan bahwa Haposan Paulus Batubara merupakan Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Vox Point Indonesia. Namun, Haposan tidak bisa mewakili Pengurus Vox Point Indonesia, karena telah ada kesepakatan bersama bahwa yang bisa mewakili kelembagaan hanyalah pernyataan Ketua Umum Vox Point Indonesia saja.
“Bahwa dengan demikian pernyataan yang dibuat oleh Pengurus Vox Point Indonesia yang lain, dapat dipastikan tidak mewakili organisasi Vox Point Indonesia secara keseluruhan dan merupakan pendapat atau pandangan pribadi saja,” ujarnya.
Yohanes menegaskan bahwa Vox point Indonesia merupakan organisasi independen, bukan organisasi sayap partai atau golongan manapun. Karena itu, pengambilan keputusan organisasi diatur melalui mekanisme yang diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) secara mandiri.
“Demikian pernyataan ini kami sampaikan. Pernyataan ini diharapkan semua pihak dapat secara jelas dan jernih mencermati berbagai berita yang melibatkan Vox Point Indonesia,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Vox Point Indonesia Haposan Paulus Batubara mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena memberi izin penyelenggaraan perayaan Natal bersama umat kristiani di kawasan Monas.
"Tentu sebagai umat kristiani saya sangat bangga bahwa Pak Gubernur memberi izin, dengan ini juga dia tunjukkan bahwa dia konsisten Jakarta ini untuk semua termasuk peruntukan pemanfaatan Monas unuk kegiatan keagamaan apa pun. Tanda juga bahwa dia menghargai umat kristiani," kata Haposan, yang ikut bersama Tim Pemda DKI membahas rencana perayaan Natal bersama Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Senin (4/12).
Bahkan menurut Haposan, pemilihan tanggal 5 Januari pun diputuskan untuk menghargai umat Katolik yang baru merayakan Natal pada 24 dan 25 Desember.
"Tadinya diusulkan sebelum tanggal 25 Desember cuma saya minta biar Januari saja agar disesuaikan dengan liturgi Katolik yang baru merayakan Natal pada 24 dan 25 Desember, dan Pak Gubernur setuju," kata Haposan. (Very)