Jakarta, INDONEWS.ID – Sepertinya persaingan untuk memperoleh jabatan Ketua ILUNI FISIP Universtias Indonesia (UI) tidaklah mudah. Sebab tugas dan tanggungjawab yang diemban begitu berat. Demikian dikatakan Ketua II Dewan Pertimbangan Iluni UI, Santi.
Menurut Santi, seseorang Ketua ILUNI FISIP UI harus dapat membangun network yang baik dengan fakultas (karena fakultas sangat membutuhkan bantuan alumni nya misal, bantuan dari segi infrastruktur dan bea siswa).
Selain itu, kata Santi, seorang Ketua ILUNI FISIP UI harus bisa mengakomodir seluruh anggota nya dengan melakukan berbagai kegiatan seperti homecoming day, seminar, workshop, menjembatani lapangan kerja buat alumni-alumni muda di berbagai perusahaan dan instansi.
“Dan yang lebih penting lagi sosok ketua ILUNI FISIP UI harus sudah mapan secara finansial. Jadi tidak menggunakan jabatan ketua iluni sebagai kendaraan untuk kepentingan pribadi dan lebih penting lagi tidak digunakan sebagai kendaraan untuk kepentingan politik praktis,” kata Santi kepada INDONEWS. Sabtu(6/1/2017).
Bukan tanpa alasan hal diatas, kata Santi, harus dipenuhi bakal Calon Ketua ILUNI FISIP UI. Pasalnya menurut Santi, untuk dapat melaksanakan tugas sebagaimana kriteria yang dipersyaratkan di atas sudah pasti diperlukan orang yang mempunyai jaringan luas.
“Karena itu menurut saya idealnya ketua ILUNI Fakultas harus lebih senior dari Dekan nya begitu pula di level ILUNI Pusat harus lebih senior dari rektor atau paling tidak samalah usianya,” tegas Santi.
Untuk diketahui, dalam bursa pencalonan Ketua ILUNI FISIP UI pada pemilihan tahun 2018 ini ada tiga kontenstan yang telah mencalonkan diri. ketiganya tersebut terdiri dari angkatan 1978 diwakili Rio Sarwono , angkatan 1983 diwakili Binsar Tobing dan angkatan 1994 diwakili Suharjo Nugroho. (hdr)