Jakarta, INDONEWS.ID – Adanya informasi mengenai ancaman gempa berkekuatan magnitudo 8,7 skala richer yang akan mengguncang Jakarta, ditanggapi Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati hanya sebatas kajian.
"Jadi ini adalah ada beberapa peneliti yang memperkirakan itu akan terjadi, tetapi peneliti yang lain menggangap potensi itu sangat kecil sekali," ujar Dwikorita dalam sebuah diskusi di Gedung Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (5/3/2018) kemarin.
Dwikorita menjelaskan ada hasil kajian yang menyebut potensi gempa megathrust di Jakarta dipicu lempengan tektonik di Samudera Hindia yang diperkirakan menumpuk di daerah Sumatera dan Jawa.
Walaupun berpotensi kecil, Dwikorita mengimbau, agar pemerintah daerah dengan tingkat kerawanan gempa yang tinggi untuk tetap melakukan tindakan mengurangi dampak bencana (mitigasi bencana).
"Jadi ini bahan kajian yang belum ada kesimpulannya. Menyampaikan kepada pemerintah setempat untuk melakukan mitigasi. Karena bukti data belum cukup lengkap bahwa itu akan terjadi," tegasnya (hdr)