INDONEWS.ID

  • Minggu, 01/04/2018 10:16 WIB
  • Soal Cacing di Dalam Makarel Kaleng, Sekjen Perindo Kritisi Menkes

  • Oleh :
    • hendro
Soal Cacing di Dalam Makarel Kaleng, Sekjen Perindo Kritisi Menkes
Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq (istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID – terkait pernyataan Menkes Nila Djuwita Farid Moeloek soal cacing makarel, Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq mengkritrisi adanya kandungan cacing dalam sejumlah merek makarel yang dikalengkan dan dijual di pasaran.

Menurut  Ahmad Rofiq, makarel kaleng yang mengandung cacing tidak dapat dibenarkan peredarannya dari segi apapun. "Tidak boleh ada satu statement yang membenarkan terhadap barang yang rusak itu," ujar Ahmad Rofiq di Jakarta ,Sabtu (31/3/2018) kemarin.

Baca juga : Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea

Rofiq mengatakan, terdapat ketidaksesuaian informasi dalam paparan komposisi yang tertera di kaleng dengan kandungan produk tersebut.

Namun, hal tersebut seakan lolos dari pantauan. "Kan itu cacing tidak masuk dalam komposisi kaleng itu, kan di dalam setiap produk itu ada komposisi. Contohnya ikan, saus, segala macam. Kan cacing ga ada disitu, jadi itu artinya barang yang sudah rusak, tidak sehat," ujar Rofiq.

Baca juga : Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman

Karena itu, Ahmad mendesak,  Menteri Kesehatan untuk memperbaiki kinerjanya. "Menurut saya yang harus diperbaiki adalah kinerja Menteri Kesehatan, jangan mencari kambing hitam," ungkapnya. (hdr)

Baca juga : Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Artikel Terkait
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Artikel Terkini
Didik J Rachbini: Salim Said Maestro Intelektual yang Paling Detail dan Mendalam
Penyumbang Devisa Negara, Pemerintah Harus Belajar dari Drama Korea
Bupati Tanahdatar buka Grand Opening Sakato Aesthetic
Strategi Implementasi "Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila", Menyemai Nilai Kebangsaan di Tengah Tantangan Zaman
Satgas Yonif 742/SWY Perkenalkan Ecobrick Kepada Para Murid Di Perbatasan RI- RDTL
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas