Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan kita harus meneladani jasa-jasa KH Hasyim Ashari dalam meletakkan nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, dan nilai-nilai keagamaan Hal tersebut dijelaskan Jokowi saat meresmikan Masjid Raya KH Hasyim Ashari di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (15/4/2017). �KH Hasyim Ashari telah meletakkan pondasi agama yang ramah, agama yang moderat. Kita perlu meneladani jasa-jasa beliau dalam meletakkan nilai-nilai keislaman, nilai-nilai keindonesiaan, dan nilai-nilai keagamaan yang sesuai dengan prinsip Islam yang rahmatan lil`alamin,� kata Presiden Jokowi. Masjid yang diberinama KH Hasyim Ashari yang merupakan tokoh ulama pendiri organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) ini peletakan batu pertamanya dilakukan Presiden Jokowi saat menjabat gubernur DKI Jakarta, pada 2013 lalu, yang kemudian dilanjutkan pembangunannya oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama, menggunakan dana APBD DKI Jakarta sebesar Rp 165 miliar. Dikatakan Jokowi, apa yang diwariskan KH Hasyim Ashari sangat relevan dengan kondisi Indonesia sebagai negara yang majemuk, negara yang plural, dan negara yang beragam. Ini menjadi simbol keislaman yang ramah, keislaman yang moderat, yang menjadi pilar keberagaman Kota Jakarta pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya. �Pemerintah mendukung penuh hak beragama dan beribadah warganya,� imbuh Presiden Jokowi. Hadir pada kesempatan itu, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono, KH Salahudin Wahid, jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah, dan alim ulama. Masjid KH Hasyim Ashari ini dibangun dengan bernuansakan ornamen Betawi, seperti gigi belalang dan pagar langkang.(Lka)