Jakarta,INDONEWS.ID- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meluruskan polemik persoalan ada impor dosen yang selama ini bergulir diberbagai kalangan.
Menurut Nasir, tidak benar akan ada impor dosen besar-besaran. Yang ada adalah pertukaran dosen antara Indonesia dan luar negeri.
“Tidak ada impor dosen. Jangan berpikir ini seperti impor barang,” tegasnya saat ditanya INDONEWS usai membuka acara Indonesia Science Day (ISD) di Taman Mini Indonesia Indah, Jumat (20/4/2018).
Menteri Nasir mengatakan, program pertukaran dosen dilakukan untuk meningkatkan mutu dan peringkat perguruan tinggi tanah air. “Perguruan tinggi di Indonesia ingin masuk kelas dunia, bagaimana caranya? Di dalam QS World University Rankings, salah satu kriteria penilaian di antaranya, adakah dosen yang mobility, dosen kita ke luar negeri, dosen luar negeri ke Indonesia, itu ada enggak? Kalau enggak ada bagaimana bisa dinilai dengan baik. Demikian pula mahasiswanya, pertukarannya bukan di dalam negeri saja karena ilmu pengetahuan berkembang. Mahasiswa Indonesia ke luar negeri, demikian sebaliknya,” ujar Menteri Nasir.
Menteri Nasir menjelaskan, mendatangkan dosen asing itu maksudnya mereka berkolaborasi dengan para dosen lokal. Nantinya para dosen dari luar negeri akan berada di Indonesia 1-2 tahun, membimbing pelajar Indonesia, setelah itu mereka kembali ke negara asalnya. Nanti ganti dosen Indonesia yang dikirim ke luar negeri. (hdr)