INDONEWS.ID

  • Rabu, 16/05/2018 07:09 WIB
  • Dr Siti Ruhaini Dzuhayatin MA, Sosok Sederhana Dengan Tugas yang Besar

  • Oleh :
    • hendro
Dr Siti Ruhaini Dzuhayatin MA, Sosok Sederhana Dengan Tugas yang Besar
Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA

Jakarta, INDONEWS.ID- Bagi sejumlah kalangan sosok Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin mungkin jarang mengetahui sepak terjangnya. Namun bagi kalangan aktivis HAM, namanya sudah tidak asing lagi. Karena, beliau satu-satunya orang Indonesia pertama yang menjadi  Komisioner HAM Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau OIC Independent Permanent Human Rights Commission’s (IPHRC).

Keprihatinananya dalam melihat persoalan terkait masih banyaknya perempuan yang mengalami kekerasan fisik dan mental, membuat Siti Ruhaini bertekad menduniakan gagasan Kartini yang dinilai masih sangat relevan di negara-negara Islam anggota OKI.

Baca juga : Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD

Melihat hal itu, sosok wanita yang pernah mengenyam pendidikan di negeri kangguru ini menilai perlu menerapkan gagasan Kartini baik di Indonesia maupun di mata dunia. Tidak mengherankan, dengan prestasi dan kiprahnya bagi Indonesia dan dunia internasional dirinya diangkat menjadi staf khusus Presiden dengan tugas yang cukup tidak mudah yaitu membantu Presiden dalam merenspon isu keagamaan tingkat internasional.  Penunjukan dirinya menjadi staf khusus dituangkan dalam keputusan presiden nomer 28/M tahun 2018 yang ditandatangani pada tanggal 3 mei 2018. (Hdr)

 

Baca juga : Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak

Biodata

Nama: Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA
Tempat, tanggal, lahir: Blora, 17 Mei 1963
Jabatan saat ini: Koordinator Gugus Tugas Hak-hak Wanita dan Anak-anak, Komisi HAM, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) 2014-2018.
Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta 2015-2019
Direktur Kalijaga Institute for Justice (2015-2017)
Ketua HAM OKI 2012-2014
Pendiri dan Ketua Dewan Pusat Krisis Perempuan Rifka Annisa, Yogyakarta 1995-2011
Anggota International Coalition Against Trafficking in Women 1995-2005
Anggota Dewan Pusat Kajian HAM UIN Yogyakarta 2009-2011

Baca juga : Menjadi Backbone Agenda Transformasi, Pemerintah Terus Akselerasi Pengembangan Proyek Strategis Nasional

Pendidikan

S1 Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga

S2 Sociologi Monash University Australia

S3 Sosiologi UGM

Artikel Terkait
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Menjadi Backbone Agenda Transformasi, Pemerintah Terus Akselerasi Pengembangan Proyek Strategis Nasional
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Sambut Kedatangan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Tips Memilih Jasa Pengurusan Visa
Rekomendasi Jasa Penerjemah Tersumpah Terbaik di Jabodetabek
Gelar Rapat Internal di Istana, Indonesia Semakin Siap Berproses Menjadi Anggota OECD
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga Sebut Investasi Tidak Memiliki Bendera, Indonesia Membuka Peluang Investasi dari Semua Pihak
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas