INDONEWS.ID

  • Kamis, 07/06/2018 18:30 WIB
  • Politeknik Indonesia Ikuti Dual Vocational Education and Training di Swiss

  • Oleh :
    • hendro
Politeknik Indonesia Ikuti Dual Vocational Education and Training di Swiss
Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad pada pertemuan Dual vocational education and training (dVET) Visiting Program di Institut Teknik Mittelland (Höhere Fachschule Technik Mittelland/hftm) di Kota Biel

Beil, INDONEWS.ID - Swiss dikenal memiliki sistem pendidikan dan pelatihan vokasi terbaik di dunia. Maka dari itu, salah satu fokus utama kerja sama bilateral Indonesia-Swiss adalah pada pendidikan vokasi. 

“Hubungan bilateral RI-Swiss sudah sangat baik, tinggal bagaimana menghasilkan kerjasama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Salah satunya adalah kerja sama pada bidang vokasi yang diharapkan akan ikut mendorong penciptaan lapangan pekerjaan oleh industri dan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia,” tutur Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad yang disampaikan pada pertemuan Dual vocational education and training (dVET) Visiting Program di Institut Teknik Mittelland (Höhere Fachschule Technik Mittelland/hftm) di Kota Biel (5/6/2018)lalu. 

Baca juga : Dubes RI untuk Tahta Suci: Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Sangat Historis

Visiting Program tersebut diadakan pada 4—10 Juni 2018 diikuti oleh belasan orang peserta, terdiri dari perwakilan Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Surakarta, ATMI Cikarang, dan Asosiasi Politeknik dan Industri Indonesia (APII), serta perwakilan dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Perindustrian RI, Swisscontact (agen penyalur bantuan kerja sama teknik), dan Bern University of Applied Sciences.

Program yang diselenggarakan oleh SITECO (Association for Swiss International Technical Connection) ini membahas penerapan kerja sama vokasi untuk politeknik di Indonesia, berupa kunjungan-kunjungan ke perusahaan dan politeknik terkemuka di Swiss, antara lain ABB Technikerschule, Katz (Kunststoff Ausbildungs und Technologie Zentrum), hftm Biel (Höhere Fachschule Technik Mittelland), Bombardier Transportation Switzerland Ltd, GBS (Gewerbliches Berufs und Weiterbildungszentrum St.Gallen), MSW (Mechatronik Schule Winterthur), ZHAW School of Engineering. Selain itu, peserta juga mengikuti workshop yang diadakan dalam rangka The 3rd International Congress on Vocational and Professional Education and Training di Kota Winterthur, Swiss.

Baca juga : Ini Catatan Hikmahanto Soal Perjanjian FIR Indonesia-Singapura yang Telah Efektif Berlaku

Lebih jauh lagi, Dubes Muliaman menyampaikan bahwa  Swiss dan Indonesia memiliki kemiripan yakni peran UMKM yang sangat signifikan dalam perekonomian. Ekonomi Swiss terletak pada UMKM yang ditopang oleh pendidikan vokasi. kekuatan UMKM di Swiss ditopang oleh tradisi panjang pendidikan vokasi.

Potensi ini dapat dipertemukan dalam bentuk kerja sama bilateral yang saling menguntungkan antara RI-Swiss, terutama pengembangan pendidikan vokasi untuk mendukung Daya saing dan produktifitas UMKM.

Baca juga : Indonesia – Australia Berkomitmen untuk Memperkuat Kerja Sama Strategis di Kawasan Indo-Pasifik

Vice Presiden SITECO, Urs Keller, menambahkan bahwa sekitar 70 persen pelajar di Swiss menempuh pendidikan vokasi dan sisanya bersekolah di sekolah menengah umum. Kesuksesan pendidikan vokasi di Swiss terletak pada hubungan pendidikan dan industri yang terintegrasi dengan sangat baik.

“Para pelajar di sekolah vokasi hanya 1-2 hari berada di sekolah, selebihnya belajar praktik langsung di industri,” ujar mantan Dekan ABB Technikerschule ini.

Wahyo Nursanto, salah satu peserta program yang juga Direktur ATMI Surakarta, menyampaikan bahwa program kunjungan dual vocational education and training (dVET) sangat penting dan bermanfaat bagi pengembangan kurikulum, kerja sama, dan jaringan internasional bagi politeknik-politeknik di Indonesia.

“Setelah program ini, kita juga menjajaki bagaimana agar para pengajar politeknik di Indonesia bisa training di industri-industri terkemuka di Swiss ini,"ujar Dubes.

Untuk diketahui, Program kunjungan dual vocational education and training (dVET) ini merupakan implementasi dari payung perjanjian kerja sama pendidikan dan pelatihan vokasi RI-Swiss “Skill for Competitiveness” (S4C) yang diluncurkan oleh Menteri Perindustrian, Menteri Ristekdikti, dan Dubes Swiss untuk RI di Jakarta, 20 Maret 2018 lalu.(hdr)

Artikel Terkait
Dubes RI untuk Tahta Suci: Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Sangat Historis
Ini Catatan Hikmahanto Soal Perjanjian FIR Indonesia-Singapura yang Telah Efektif Berlaku
Indonesia – Australia Berkomitmen untuk Memperkuat Kerja Sama Strategis di Kawasan Indo-Pasifik
Artikel Terkini
HOGERS Indonesia Resmi Buka Gelaran HI-DRONE2 di Community Park, Pantai Indah Kapuk 2
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas