INDONEWS.ID

  • Selasa, 18/04/2017 11:36 WIB
  • Menkopolhukam : Jangan Coba Menciderai Demokrasi yang Sudah Kita Jaga

  • Oleh :
    • Abdi Lisa
Menkopolhukam : Jangan Coba Menciderai Demokrasi yang Sudah Kita Jaga
Arahan para petinggi keamanan negara jelangPilgub DKI 2017.(Indonews.id/Luska)
Jakarta, INDONEWS.ID - Jelang pemungutan suara dalam Pilgub DKI 2017, sejumlah pimpinan keamanan negara memberikan arahan sekaligus pembekalan kepada belasan ribu personil gabungan TNI/Polri di Ecovention Ancol, Jakarta Utara pada Selasa (18/4/2017). Hadir para petinggi keamanan yaitu Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan, dan Pangdam Jaya Mayjen Jaswandi. Sedangkan jumlah personil sebanyak 62.000 personel terdiri dari, Polri, Linmas, serta unsur-unsur terkait untuk melakukan pengamanan putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2017 pada Rabu (19/4) esok. Dalam sambutannya, Menko Polhukam Wiranto menyampaikan instruksi Presiden RI Joko Widodo dari hasil rapat yang membahas mengenai pengamanan Pilkada. Pesta demokrasi di ibukota, diharapkan berlangsung tanpa intimidasi. "Saat kami menghadap Presiden, beliau jelas menyampaikan pesan, biarkanlah masyarakat DKI menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani dengan aman, dengan sebebas-bebasnya tanpa intimidasi," ujar Wiranto. Dijelaskan Wiranto selama pelaksanaan Pilkada serentak di 101 titik di seluruh Indonesia bisa berjalan dengan aman dan tertib tanpa adanya gangguan berarti. "Untuk putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2017 ini juga saya harapkan tetap aman dan kondusif, oleh sebab itu kita lakukan pengarahan apel bersama ini untuk menggodok strategi pengamanan dengan berbagai skenario kondisi yang bisa terjadi di TPS," ujar Wiranto, Selasa (18/4) pagi. Aparat keamanan, lanjut Wiranto, melakukan langkah-langkah, kita lakukan apel. Bagi aparat agar mereka bisa melakukan dengan baik, kita laksanakan pemilu dengan hati gembira dan ceria. Jangan sampai ada pihak manapun yang melakukan intervensi, mengganggu, ancaman, intimidasi untuk membuat suasana demokrasi di TPS bisa terganggu. Aparat keamanan sudah diinstruksikan untuk menindak tegas secara hukum siapapun yang mengganggu ancaman dan intimidasi untuk mengerahkan massa untuk membuat suasana demokratis terganggu. "Saya ingatkan, jangan sampai ada pihak manapun yang mencoba untuk mencederai demokrasi yang sudah kita jaga ini," ujar Wiranto.(Lka)
Artikel Terkait
Mendagri Ingatkan Pemda Terus Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global
Buka SPM Awards 2024, Wamendagri Dorong Pemda Berikan Pelayanan Optimal bagi Masyarakat
Mendagri Minta Pemda Lakukan Terobosan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat hadiri Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
Mendagri Ingatkan Pemda Terus Jaga Inflasi di Tengah Instabilitas Global
Buka SPM Awards 2024, Wamendagri Dorong Pemda Berikan Pelayanan Optimal bagi Masyarakat
Mendagri Minta Pemda Lakukan Terobosan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Tingkatkan Penjualan dengan Chatbot WhatsApp CRM dari Kommo: Bisnis Monoton? Perbaiki dan Berikan Inovasi Baru Melalui Komunikasi!
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas