INDONEWS.ID

  • Senin, 03/09/2018 23:08 WIB
  • Indonesia Tetap Dukung UNRWA di Tengah Krisis Keuangan

  • Oleh :
    • hendro
Indonesia Tetap Dukung UNRWA di Tengah Krisis Keuangan
Dubes RI Amman, Andy Rachmianto bersama Pierre Krähenbühl, Komisaris Jenderal UNRWA (United Nations Refugee Work and Relief Agency for Palestinian Refugees) dan jajarannya


Amman, INDONEWS.ID - Meski  United Nations Refugee Work and Relief Agency for Palestinian Refugees (UNRWA) tengah mengalami krisis keuangan, Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen membantu UNRWA. Menyusul penghentian bantuan sepihak oleh Amerika Serikat terhadap Palestina.

“Seluruh murid dan staf pengajar diharapkan untuk fokus dalam belajar dan mengajar, serta jangan terganggu oleh pemberitaan media mengenai krisis yang dihadapi UNRWA. Saya akan mencarikan alternatif pendanaan lain untuk memastikan program pendidikan UNRWA bagi para pengungsi Palestina tetap berjalan”, ungkap Pierre Krähenbühl, Komisaris Jenderal UNRWA (United Nations Refugee Work and Relief Agency for Palestinian Refugees), dihadapan para murid SD, SMP dan SMA dan guru sekolah UNRWA yang terdapat di camp pengungsian di kota Amman, Yordania, pada hari minggu 2 September 2018 kemarin.


Kedatangan Krähenbühl yang didampingi Dubes RI dan beberapa Dubes asing lainnya ke salah satu sekolah UNRWA yang tertua di Yordania karena telah dikelola sejak tahun 1955 tersebut adalah untuk menandakan komitmen UNRWA untuk tetap membuka operasional sekolah sesuai tahun ajaran baru di Yordania.

Krähenbühl kembali menegaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk keberlangsungan operasional sekolah meskipun dalam kondisi sulit. "Karena meningkatkan pendidikan anak-anak usia sekolah dari pengungsi Palestina adalah merupakan salah satu komitmen dasar dari lahirnya UNRWA," ujarnya.

UNRWA merupakan badan PBB yang memiliki mandat untuk memastikan pemenuhan hak-hak dasar bagi pengungsi Palestina yang dibentuk 1 Mei 1950, yang memberikan layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial kepada pengungsi Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Saat ini UNRWA mengelola sebanyak 709 sekolah dengan 21.946 orang guru yang mengajar anak didik sebanyak 515.260 orang di lima wilayah operasional tersebut. Khusus di Yordania, UNRWA mengelola 171 sekolah, 3 vocational training center dengan 121.368 murid yang tersebar di 10 camp pengungsi. 

Pembukaan tahun ajaran baru di sekolah UNRWA tahun ini memiliki makna yang mendalam, karena diselenggarakan di tengah krisis finansial yang sedang dihadapi UNRWA.

Sejumlah donor utama UNRWA, utamanya Amerika Serikat, memutuskan untuk menghentikan bantuan finansial bagi operasionalisasi UNRWA sehingga mengancam keberlangsungan program pendidikan bagi para pengungsi anak Palestina. 

Kondisi finansial UNRWA saat ini masih mengalami defisit sebesar USD 217 juta, sehingga mendesak UNRWA untuk mencari dukungan sumber dana baru, tidak saja berasal dari negara donor namun juga dari kalangan korporasi maupun perorangan.  

Dubes RI Amman, Andy Rachmianto yang berkesempatan hadir pada acara tersebut juga menyampaikan keprihatiannya langsung kepada Krähenbühl, dan menyatakan bahwa Indonesia akan turut mendukung penggalangan dana untuk membantu operasional UNRWA, baik itu melalui dukungan domestik maupun mendesak negara-negara internasional untuk memberikan perhatian yang lebih kepada UNRWA.  

Perjuangan bangsa Palestina dalam meraih kemerdekaan adalah merupakan agenda prioritas dalam politik luar negeri Indonesia, yang akan terus didorong melalui keanggotaan Indonesia sebagai salah satu Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB).

Selama tahun 2018, bantuan Indonesia untuk UNRWA, baik yang berasal dari pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, maupun perorangan (philanthropist) telah mencapai nilai USD 1,365 juta. Saat ini sedang dijajagi  rencana peluncuran (launching) kampanye #Dignity is priceless yang akan dilakukan oleh UNRWA bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam rangka menggalang dukungan dari publik Indonesia untuk membantu pengungsi Palestina.

"Diharapkan rasa solidaritas dan kedermawanan masyarakat Indonesia dapat membantu saudara-saudara kita di Palestina," ungkap Dubes Andy. (Hdr)

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
HOGERS Indonesia Resmi Buka Gelaran HI-DRONE2 di Community Park, Pantai Indah Kapuk 2
Ketua Pengadilan Negeri Batusangkar Dirikan Dapur dan Pendistribusian untuk Korban Banjir Bandang Tanah Datar
Aksi PNM Peduli Serahkan Sumur Bor Untuk Warga Indramayu Dan Tanam Mangrove Rhizophora
PTPN IV Regional 4 Jambi, Bantu Beras Warga Solok
Pastikan Arus Barang Kembali Lancar, Menko Airlangga Tinjau Langsung Pengeluaran Barang dan Minta Instansi di Pelabuhan Tanjung Priok Bekerja 24 Jam
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas