Jakarta, INDONEWS.ID - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten sebagai salah satu lokasi yang paling berdampak saat tsunami menerjang kawasan pesisir Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) lalu, PT Banten West Java selaku pengelola Tanjung Lesung berharap salah satu dari 10 destinasi prioritas pariwisatanya dapat pulih kembali dengan cepat.
“Kami berharap pada 1 Januari 2019 kita sudah mulai buka kembali. Meskipun hanya beberapa cottage,” ujar Managing Director PT. Banten West Java, Rully Lasahido dalam keterangannya Selasa (25/12/2018).
Rully mengatakan, Tanjung Lesung Beach Hotel and Resort menjadi lokasi yang paling terdampak. Tercatat terdapat 90 cottages yang sebagai besar mengalami kerusakan mulai dari kerusakan ringan hingga berat.
“Total lost sekitar 90 persen. Strategi recovery kami nantinya akan memperbanyak promosi sehingga bisa meyakinkan wisatawan bahwa ke laut itu aman. Saya harap kepercayaan itu bisa pulih dalam 2 hingga 3 bulan kedepan. Namun nomer satu itu adalah campaign,” sebut Rully.
Rully berharap pemerintah mendukung penuh proses recovery secara maksimal baik dari infrastruktur hingga promosi pariwisata. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, sudah pasti proses recovery akan berjalan dengan cepat.
“Kami yakin dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, tentunya akan mempercepat proses recovery tidak hanya di Tanjung Lesung, tapi juga di sekitar pantai Anyer, Carita dan lainnya,” kata Rully.
Sementara itu, Ketua Tim Tourism Crisis Center (TCC) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sekaligus Kepala Biro Komunikasi Publik, Guntur Sakti mengatakan, Kemenpar akan mendukung penuh saat fase recovery berlangsung. Hal itu sudah dilakukan saat bencana yang terjadi di Lombok dan Bali.
“Komitmen Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk mendukung proses recovery di KEK Tanjung Lesung sangat besar. Direncanakan dalam waktu dekat Menpar Arief Yahya akan meninjau lokasi langsung,” tandas Guntur. (ronald)