Jakarta, INDONEWS.ID -- Pengamat politik dari President University, Muhammad AS Hikam mengatakan pentingnya sinergi antara penyelenggara Pemilu yakni, KPU RI dan Bawaslu RI dengan aparat hukum baik itu intelijen negara maupun stakholder lainnya yang bergerak di bidang pengawasan Pemilu untuk memerangi penyebaran hoaks terkait Pemilu.
"KPU dan Bawaslu harus bersinergi dengan aparat hukum, intelijen negara untuk memperkuat kerjasama dengan organisasi-organisasi masyarakat sipil termasuk LSM (Lemba Swadaya Masyarakat) yang bergerak dalam bidang pengawasan Pemilu," ucap Muhammad AS Hikam di Jakarta, belum lama.
AS Hikam mengatakan, langkah ini bisa dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pemberitaan palsu yang dapat merugikan Pemilu.
Selain itu, AS Hikam juga meminta media ikut serta dalam mengawasi pemberitaan tentang Pemilu dengan melakukan netaralisir atas pemberitaan jika mengandung konten palsu.
"Media juga mesti diajak untuk lebih mampu melakukan cek dan ricek terhadap informasi. Media tidak bisa mengklaim netralitas jika berhadapan dengan potensi kriminal dan ancaman terhadap keamanan negara," ujarn AS Hikam.
Seperti diketahui, akhir-akhir ini berita bohong alias hoaks bermunculan ke tengah publik. Belakangan, muncul berita hoaks tentang adanya 7 kontainer surat suara yang telah dicoblos untuk kepentingan salah satu pasangan capres. (Very)