INDONEWS.ID

  • Selasa, 19/02/2019 09:01 WIB
  • Pascagempa Gempa di Kabupaten Malang, Kondisi Masyarakat Normal

  • Oleh :
    • very
Pascagempa Gempa di Kabupaten Malang, Kondisi Masyarakat Normal
Ilustrasi gempa

Jakarta, INDONEWS.ID -- Gempa dengan kekuatan M 5,9 yang berpusat di 159 km tenggara Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur pada 19/2/2019 pukul 02.30 WIB, tidak menimbulkan dampak merusak. Gempa dengan kedalaman 10 tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (19/2/2019) mengatakan, posko BNPB telah melakukan konfirmasi dampak gempa ke beberapa BPBD yang merasakan guncangan gempa, antara lain:

Baca juga : Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan

- Gempa dirasakan sedang selama ±3 - 4 detik di Kab. Malang.

- Gempa dirasakan kuat selama ±4 - 5 detik di Kota. Malang.

Baca juga : Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi

- Gempa dirasakan kuat selama ± 5 detik di Kab. Lumajang.

- Gempa dirasakan sedang selama ±3 - 4 detik di Kab. Blitar.

Baca juga : Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi

- Gempa dirasakan sedang selama ±3 - 4 detik di Kota Batu.

- Gempa tidak dirasakan di Provinsi Bali.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak akibat kejadian gempa tersebut. Tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa,” ujar Sutopo.

Sebagian masyarakat melakukan respon dengan keluar rumah saat merasakan guncangan gempa.

Kini, katanya, kondisi masyarakat normal dan beraktivitas seperti biasa. BPBD masih melakukan pendataan di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan.

Sutopo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Jangan percaya pada isu-isu menyesatkan karena hingga saat ini belum ada negara dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti kapan, dimana, kekuatannya, lokasi detil dan lainnya.

Kita tinggal di negara yang rawan gempa sudah sepantasnya selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi gempa. “Kita harus harmoni dengan alam yang ada. Gempa adalah selalu terjadi. Pada tahun 2017 terjadi gempa kecil hingga besar sekitar 6.000 gempa sedangkan pada 2018 terjadi lebih dari 11.000 kali kejadian gempa,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Dewan Pakar BPIP Dr. Djumala: Pancasila Kukuhkan Islam Moderat, Toleran dan Hargai Keberagaman Sebagai Aset Diplomasi
Artikel Terkini
Pemprov Papua Barat Daya Serahkan Bantuan Mobil Angkutan Umum untuk Pedagang Mama Papua di Maybrat
Rapat Koordinasi Nasional Bahas Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024
Evaluasi Penanganan Pengungsi di Maybrat Menunjukkan Kemajuan Signifikan
Kebun Rimsa PTPN IV Regional 4 Bantu Sembako Dua Panti Asuhan
Santri dan Santriwati Harus Mengisi Ruang Dakwah dengan Nilai yang Penuh Toleransi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas